1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TerorismeAmerika Serikat

Pelaku 9/11 Mengaku Bersalah dan Setuju Dihukum Seumur Hidup

1 Agustus 2024

Tiga terdakwa serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat dilaporkan setuju untuk mengaku bersalah. Di antara mereka adalah Khalid Sheikh Mohammed.

https://p.dw.com/p/4iyvk
Pengadilan militer 9/11 di kamp penjara AS, Teluk Guantanamo
Khalid Sheikh Mohammed (paling kiri) adalah salah satu dari 5 terdakwa yang menghadiri sidang praperadilan dalam kasus hukuman mati atas serangan 9/11Foto: Janet Hamlin/AP Photo/picture alliance

Pentagon mengatakan pada hari Rabu (31/07) bahwa tiga terdakwa yang terkait dengan serangan 11 September 2001 telah mencapai kesepakatan pembelaan.

"Syarat dan ketentuan khusus dari perjanjian praperadilan tidak tersedia untuk umum saat ini," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

The New York Times melaporkan bahwa ketiganya setuju untuk mengaku bersalah dengan imbalan hukuman seumur hidup.

Khalid Sheikh Mohammed, yang diduga sebagai perencana serangan, merupakan salah satu dari tiga terdakwa yang disebutkan dalam pernyataan Pentagon.

Ia dan dua orang lainnya telah ditahan di penjara Teluk Guantanamo.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Kasus yang menimpa Khalid Sheikh Mohammed

Mohammed dan empat orang lainnya hadir dalam sidang praperadilan untuk menghadapi dakwaan hukuman mati.

Mereka didakwa dengan tuduhan konspirasi, terorisme, dan pembunuhan terhadap 2.976 orang pada 11 September 2001 di World Trade Center, New York City, Pentagon, dan di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.

Pengacara pembela berpendapat bahwa interogasi yang dilakukan FBI pada tahun 2007 seharusnya tidak dapat diterima dengan alasan bahwa para terdakwa telah disiksa saat dalam tahanan.

Pentagon pun menyebut Walid Bin 'Attash dan Mustafa al-Hawsawi sebagai dua terdakwa lainnya dalam kesepakatan pembelaan.

Bin Attash dituduh membantu Mohammed merencanakan serangan dan mengirimkan uang kepada para pembajak.

Al-Hawsari juga diduga membantu para pembajak dalam hal perjalanan dan menangani transfer uang.

Khalid Sheikh Mohammed
Mohammed ditangkap pada tahun 2003Foto: Pentagon/ZUMA/picture alliance

Reaksi para penyintas dan keluarga korban 9/11

Terry Strada, Ketua Nasional Organisasi 9/11 Families United yang beranggotakan para penyintas dan anggota keluarga korban yang tewas dalam serangan 11 September 2001, mengatakan kepada DW bahwa para anggota kelompoknya merasa kesal dengan kesepakatan pengakuan bersalah yang dilaporkan dan bahwa terdakwa tidak akan menghadapi pengadilan terbuka.

"Sebagian besar anggota keluarga yang saya ajak bicara sangat marah, dan kami merasa keadilan ditolak hari ini di Kuba," ujarnya.

"Mohammed tidak akan diadili dan dia tidak akan menghadapi hukuman mati, seperti yang sudah ada dalam kesepakatan,” tambahnya.

Strada menyebut kesepakatan tersebut adalah "kemenangan" bagi para terdakwa.

"Orang-orang ini tidak pantas mendapatkan belas kasihan. Hukuman mati adalah hukuman yang tepat, dan seperti yang saya katakan, hukuman itu telah direnggut dari kita,” tegasnya.

Siapakah Khalid Sheikh Mohammed?

Mohammed, yang juga dikenal dengan inisial KSM, adalah orang yang paling dikenal sebagai dalang serangan 11 September.

Pria berusia 56 tahun itu adalah warga negara Pakistan yang dibesarkan di Kuwait dan diyakini sebagai orang pertama yang memberikan ide kepada Osama bin Laden  untuk menggunakan pesawat komersial sebagai rudal dan menabrakkannya ke gedung-gedung.

Pada tahun 1993, ia bersekongkol dengan keponakannya untuk meledakkan sebuah bom mobil di tempat parkir di bawah World Trade Center.

Mohammed ditangkap di Pakistan pada tahun 2003 dan dibawa ke penjara rahasia yang dioperasikan CIA di Afganistan sebelum akhirnya dipindahkan ke Guantanamo pada tahun 2006.

Tahun 2007, dia mengatakan pada sidang tertutup di pangkalan tersebut bahwa dia bertanggung jawab atas beberapa serangan, termasuk peristiwa 9/11 dan pengeboman oleh al-Qaeda di Bali dan Kenya.

mel/ha (AFP, Reuters)