Pemberontak Houthi Setuju Gencatan Senjata Humaniter
11 Mei 2015Pimpinan pemberontak Syiah Huthi serta milisi pendukungnya menegaskan siap menjalin kesepakatan gencatan senjata humaniter selama 5 hari yang dimulai Selasa (12/05/15). Hal itu bertujuan terutama untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang menderita akibat perang sektarian di Yaman.
"Kami menyetujui gencatan senjata humaniter. Akibat serangan pemboman dari udara dan blokade kami di Yaman mengalami bencana," ujar pimpinan pemberontak Mohammed Ali al-Huthi kepada harian Al Masry Al Youm yang terbit di ibukota Mesir, Kairo. Hal senada juga diungkapkan jurub icara militer pendukung Huthi, Kolonel Sharaf Luqman di Sanaa.
Namun begitu, angkatan udara koalisi Arab masih melancarkan dua kali serangan bom ke ibukota Sanaa, Minggu (10/05/15). Target serangan udara adalah kawasan pemukiman yang dijadikan kubu mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang dituding mendalangi alinsi antara pemberontak Syiah Huthi yang didukung Iran serta satuan militer yang menyempal melawan Presiden Mansour Hadi.
Dalam operasi serangan udara tersebut, dilaporkan sebuah jet tempur F-16 milik angkatan udara Marokko hilang. Saat ini investigasi masih dilakukan. Pilot jet Marokko lainnya yang ikut dalam serangan udara menyebutkan tidak melihat rekannya dalam kondisi darurat atau adanya kursi pelontar pilot yang diluncurkan dari jet bersangkutan.
70 Ribu Warga Mengungsi
Walau dilaporkan perkembangan positif berkaitan dengan tawaran gencatan senjata, namun lebih dari 70.000 warga sipil dari Saada terpaksa mengungsi akibat terus berkecamuknya pertempuran. Koordinator bantuan kemanusiaan PBB untuk Yaman, Johannes van der Klaauw ,memperingatkan, ancaman bahaya pemboman membabi buta ke kawasan pemukiman di Saada.
Tapi juru bicara koalisi militer Arab, Brigadir Jenderal Ahmed al-Assiri menegaskan kepada kantor berita AFP, pihaknya tidak melancarkan serangan di kota tersebut. "Pesawat tempur kami juga menghindari serangan ke kawasan pemukiman," ujar Brigjen Al-Assiri. Ia menambahkan, pihaknya melancarkan serangan artileri ke kubu pemberontak sebagai balasan serangan roket yang melukai beberapa orang di Arab Saudi.
Sementara itu, juga dilaporkan kapal pengangkut bahan bantuan yang dicarter program pangan PBB-WFP sudah berlabuh di Hodeida kota pelabuhan di barat Yaman. "Terutama kami menyuplai lebih 300.000 liter diesel, untuk truk-truk pengangkut bahan pangan bagi puluhan ribu warga sipil yang membutuhkannya," ujar direktur WFP Yaman, Purnima Kashyap.
PBB melaporkan, warga terutama membutuhkan makanan, obat-obatan dan koridor aman untuk mengangkut yang cedera kalura dari kawasan pertempuran.
as/y f(afp,rtr,ap.dpa)