1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemerintah Tunda Rencana Beli Pesawat Mirage Eks Qatar

Detik News
4 Januari 2024

Pemerintah RI menunda rencana pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Juru bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, beberkan alasan penundaan pembelian pesawat tempur itu.

https://p.dw.com/p/4aqoE
Pesawat jet tempur Mirage 2000 milik angkatan udara Taiwan
Ilustrasi: Pesawat jet tempur Mirage 2000 milik angkatan udara TaiwanFoto: Daniel Ceng Shou-Yi/ZUMA Wire/imago images

"Betul," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Kamis (4/1/2024). Dahnil menjawab pertanyaan apakah benar pembelian pesawat Mirage dari Qatar ditunda.

Dahnil menyebut alasan penundaan pembelian pesawat tersebut yakni keterbatasan fiskal. Saat ini, pemerintah akan melakukan retrofit atau peningkatan terhadap pesawat F-16 yang dimiliki Indonesia.

"Keterbatasan kapasitas fiskal kita, untuk mengisi kekosongan sementara menunggu Rafale Dassault yang sudah dipesan maka dilakukan retrofit terhadap pesawat-pesawat F-16, Sukhoi kita," katanya.

"Tentu (penundaan disepakati Kemenkeu dan Kemhan)" kata Dahnil.

Isi kekosongan pesawat tempur

Diberitakan sebelumnya, Prabowo menjelaskan rencana pembelian pesawat bekas itu untuk mengisi kekosongan pesawat tempur TNI AU sebelum pesawat baru, Rafale, yang dibeli dari Prancis, datang ke Tanah Air.

Untuk mengisi gap selama rentang waktu tersebut, lanjut Prabowo, pesawat yang dinilai potensial ialah Mirage 2000-5. Dia mengaku bersyukur berhasil mengakuisisi jet tempur asal Qatar ini meskipun barang bekas.

"Iya saya sudah jawab pada kesempatan-kesempatan yang lain, jadi, Rafale pesawat teknologi Prancis generasi 4,5 ya. Kita sudah pesan dan yang pertama akan datang itu 36 bulan lagi, yang pertama. Dan sesudah itu, satu, satu, satu, satu. Mungkin skuadron pertama akan siap operasional kira-kira 4 tahun lagi ya, 48 bulan lagi skuadron pertama. Dari sekarang sampai 4 tahun, kita butuh suatu kekuatan militer. Nah itu lah maksudnya kita mencari pesawat fighter interim yang bisa segera kita gunakan," kata Prabowo usai Joy Flight Super Hercules C-130J di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (6/7/2023).

Baca artikel DetikNews

SelengkapnyaPemerintah Sepakat Tunda Rencana Beli Pesawat Mirage Eks Qatar