Pemilu Regional Brandenburg: Fraksi Terkuat, SPD Boleh Lega
23 September 2024Pemilu yang berlangsung hari Minggu (22/9) hanyalah salah satu pemilu di tingkat negara bagian tahun ini. Brandenburg, dengan sekitar 2,1 juta pemilih, adalah satu dari 16 negara bagian federal di Jerman.
Namun, pemilu negara bagian di wilayah Jerman timur mempunyai arti penting bagi politik federal.
Di satu sisi, ini adalah pemilu negara bagian ketiga dalam waktu tiga minggu, di mana Partai Alternative für Deutschland (AfD), ekstremis sayap kanan, mencatatkan perolehan suara yang sangat besar.
Jika "partai-partai antidemokrasi mencapai hasil seperti itu, ini adalah hari yang tidak dapat dirayakan dengan mudah oleh para demokrat," komentar ketua Partai Hijau, Ricarda Lang, pada malam pemilu.
Tentu saja, pandangan ini berbeda bagi AfD. "Kami sangat puas dengan hasilnya," kata pemimpin partai, Alice Weidel.
Di bagian timur republik Jerman, AfD kini menjadi kekuatan terbesar, dan pemilihan umum di negara bagian Brandenburg hanyalah satu langkah bagi partai itu untuk menuju ke langkah berikutnya.
Partai Hijau dan FDP kalah telak
Ini adalah pemilu ketiga berturut-turut di skala negara bagian di mana Partai Hijau dan Liberaldemokrat FDP mengalami kekalahan telak. Kedua partai ini gagal mendapat kursi di parlemen negara bagian Brandenburg.
Seperti diketahui, Partai Hijau, FDP dan SPD membentuk koalisi pemerintahan federal atau yang biasa disebut koalisi lampu lalu lintas di pemerintahan pusat di Berlin,
"Masyarakat tidak merasa didengarkan,… Dan kami, Partai Hijau, di tingkat federal dan negara bagian harus lebih dekat dengan realitas kehidupan masyarakat di wilayah timur," pemimpin Partai Hijau, Ricarda Lang, menganalisis hasil pemilu.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Jelas ada tren negatif dan sekarang penting untuk menghentikannya. Kami sekarang akan fokus pada hal ini bersama-sama dan berjuang untuk keluar darinya bersama-sama,” ujarnya.
FDP terpukul lebih keras oleh hasil pemilu, yaitu hanya mengumpulkan kurang dari satu persen. Partai tersebut merosot ke posisi yang tidak penting secara politik di ketiga negara bagian di Jerman timur, yang melakukan pemilu regional bulan ini.
Tidak ada dukungan bagi FDP di Berlin
Sekretaris Jenderal FDP Bijan Djir-Sarai jelas merasa frustrasi ketika berbicara tentang "malam yang sulit” setelah hasil pemilu diumumkan. Mereka pun menganggap koalisi lampu lalu lintas tidak berfungsi. Setelah hampir tiga tahun bergabung dalam, SPD dan Partai Hijau sulit menemukan haluan kebijakan yang sama dengan FDP, yang berhaluan liberal secara ekonomi.
Bahkan tidak satu pun dari lima warga Jerman yang berhak memilih merasa puas dengan kinerja pemerintah saat ini. Isu-isu politik federal seperti lemahnya ekonomi dan, yang terpenting, isu migrasi telah menentukan kampanye pemilu di Brandenburg.
"Saat ini, profil independen kami sebagai partai yang mencintai kebebasan, optimistis, dan berkomitmen telah dikaburkan oleh banyaknya perselisihan pemerintah koalisi di Berlin," kata Bijan Djir-Sarai dari FDP.
Dapatkah koalisi bertahan hingga Natal?
Dapat diasumsikan bahwa diskusi mengenai apakah FDP dapat tetap bergabung dengan koalisi atau membiarkannya runtuh kini benar-benar mendapatkan momentum.
Kerja sama tersebut, khususnya dengan Partai Hijau, adalah "racun" bagi FDP, demikian keluh wakil ketua FDP, Wolfgang Kubicki.
Di Jerman, dia terkenal sering menyerukan agar FDP meninggalkan koalisi pemerintahan. "Saya kira dengan kinerjanya saat ini, koalisi ini tidak akan bertahan hingga Natal."
Djir-Sarai mengelak ketika ditanya tentang masa depan koalisi lampu lalu lintas. "Dalam beberapa hari ke depan kami akan membahas dan menangani hasil ini, serta situasi politik saat ini, dengan sangat rinci dan intensif di komite FDP."
Djir-Sarai mengatakan partainya akan menatap ke depan dengan "berjuang dan optimis”. "Harus ada dan akan ada keputusan pada musim gugur."
SPD juga akan bersikap terkait koalisi
Wakil pemimpin SPD Lars Klingbeil menyerukan partainya untuk juga segera bersikap. Masih belum jelas apakah sikap yang ia maksudkan sama dengan yang dimakud politisi FDP. Klingbeil mengacu pada proyek-proyek politik yang sebenarnya ingin dilaksanakan oleh koalisi dalam beberapa minggu mendatang, misalnya mengenai masalah pensiun, anggaran atau suaka.
"Kami tahu bahwa pemerintah federal belum memberikan dampak apa pun, kami telah melihatnya dalam pemilu negara bagian lainnya. Kami punya tugas-tugas sulit yang harus diselesaikan di sini... Banyak hal yang perlu diklarifikasi dalam beberapa minggu ke depan," ujarnya.
Klingbeil menegaskan bahwa SPD harus menunjukkan "sikap yang konsisten." Dalam pemilihan di Brandenburg, jelas bahwa ini adalah satu-satunya cara agar partainya dapat kembali memenangkan pemilu.
"Jika Anda melihat Dietmar Woidke, dia bertindak dengan jelas, dia secara konsisten mendukung isu-isu Sosialdemokrat. Dan kita membutuhkan konsistensi itu sekarang juga."
Hasil terburuk CDU sejak 1990
CDU dan CSU yang berhaluan kanan tengah sebelumnya secara mengejutkan menyepakati kandidat kanselir mereka beberapa hari sebelum pemilu Brandenburg. Sebagai calon kanselir dalam pemilu tahun 2025, CDU menunjuk Friedrich Merz. Namun dalam pemilu negara bagian di Brandenburg, CDU secara historis menunjukkan kinerja terburuk. CDU hanya menjadi kekuatan politik keempat, masih di belakang Aliansi Sahra Wagenknecht, BSW, yang baru saja terbentuk beberapa bulan lalu.
Namun Sekretaris Jenderal CDU Carsten Linnemann masih terlihat tenang pada malam pemilu kemarin. "Hari ini adalah kekalahan di Brandenburg, tentu saja, saya tidak ingin berlarut menyesalinya, dan selamat kepada SPD."
Diadaptasi dari artikel DW Jerman