Reaksi Pemimpin Dunia Sambut Pelantikan Presiden Joe Biden
21 Januari 2021Kepala pemerintah berbagai negara menyambut baik pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Ini sekaligus mengakhiri masa kepemimpinan Presiden kepresidenan Donald Trump yang selama pemerintahannya sebagian besar menolak kerja sama dalam masalah global.
Biden menandatangani belasan perintah eksekutif pada hari pertamanya bekerja di kantor kepresidenan Oval Office. Perintah eksekutif itu di antaranya menginstruksikan AS bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang sebelumnya ditarik oleh Trump.
Sejak awal mencalonkan diri sebagai presiden, Biden telah menyatakan urgensinya untuk membalikkan kebijakan Trump tentang masalah domestik dan luar negeri.
Para pemimpin di seluruh dunia berharap agar kini mereka dapat bekerja sama dengan AS dalam masalah global, termasuk pandemi virus corona dan perubahan iklim.
Pemimpin negara yang dikenakan sanksi oleh AS, berharap era baru kerja sama dengan Biden dan mencabut sanksi terhadap negara mereka.
Eropa menyambut kehadiran 'teman di Washington'
Presiden Dewan Eropa Ursula von der Leyen memberi selamat kepada Biden dengan mengatakan bahwa Eropa mempunyai ‘‘teman‘‘ di Washington.
"Upacara pelantikan presiden di tangga Gedung Capitol AS ini mendemonstrasikan ketahanan demokrasi Amerika," kata Von der Leyen.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa dia berharap Jerman dan AS dapat bekerja sama menangani masalah global, dengan menggambarkan pelantikan Biden sebagai "hari yang baik untuk demokrasi. ''
"Meskipun ada upaya untuk mencabik struktur kelembagaan Amerika, namun penyelenggara pemilu dan para gubernur, pengadilan dan Kongres telah terbukti kuat,'' katanya.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas juga mengatakan bahwa dia berharap AS akan mengubah arah kebijakan luar negerinya agar tidak seperti pendekatan Trump.
"Selama empat tahun terakhir kami melihat apa arti 'America First': tidak ada koordinasi, tidak ada konsultasi," kata Maas kepada kantor berita publik Jerman ZDF.
Para pemimpin Inggris, Spanyol, Denmark, dan Italia juga menyambut baik pemerintahan Biden.
'Selamat datang kembali di Perjanjian Iklim Paris'
Komisi Eropa memuji keputusan Biden membawa AS bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris. "Kami siap untuk melawan perubahan iklim bersama lagi," kata Komisi Eropa lewat sebuah pernyataan di Twitter.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut baik keputusan tersebut. "Selamat datang kembali di perjanjian Paris," katanya di Twitter.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menyampaikan ucapan selamatnya kepada pemerintahan Biden-Harris, dengan mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama untuk memerangi perubahan iklim dan mengekang penyebaran pandemi COVID-19.
Iran: ‘‘Semua tergantung AS’’
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan keputusan terkait langkah selanjutnya menyangkut Kesepakatan Nuklir Iran 2015 dan apakah akan mencabut sanksi terharap Iran, semua tergantung AS.
"Jika AS kembali ke kesepakatan nuklir Iran 2015, kami juga akan sepenuhnya menghormati komitmen kami berdasarkan pakta tersebut," kata Rouhani dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan dalam konferensi pers pertamanya bahwa AS akan mempertimbangkan untuk kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran tergantung pada kepatuhan Iran terhadap perjanjian tersebut.
Psaki menambahkan bahwa Biden akan berkonsultasi dengan negara sekutu mengenai masa depan negosiasi Iran.
Amerika Latin: Pencabutan sanksi dan reformasi imigrasi
Para pemimpin Amerika Latin mengungkapkan harapan bahwa pemerintahan Biden akan menyoroti reformasi migrasi dan menggeser kebijakan AS ke arah kerja sama ekonomi daripada pemberian sanksi.
Kebijakan pemerintahan Trump terhadap Amerika Latin bervariasi, karena di satu sisi Trump merangkul beberapa pemimpin namun memberi sanksi kepada yang lain.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendesak Biden untuk mengalihkan hubungan AS-Meksiko ke arah pembangunan, daripada keamanan dan bantuan militer.
Obrador menjadi salah satu pemimpin terakhir yang mengakui kemenangan Biden dalam pemilihan presiden, karena presiden Meksiko itu memiliki kedekatan yang kuat dengan Trump.
Meksiko juga mengharapkan kebijakan reformasi imigrasi dari pihak AS.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro juga membutuhkan waktu beberapa minggu sebelum akhirnya memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden, karena Bolsonaro memiliki kedekatan dengan Trump.
"Saya mengucapkan selamat kepada Joe Biden, presiden ke-46 Amerika Serikat. Hubungan antara Brasil dan Amerika Serikat sudah lama, kokoh, dan didirikan di atas nilai-nilai tinggi, seperti pertahanan demokrasi dan kebebasan individu," tulis Bolsonaro di Twitter.
Bolsonaro mengatakan telah mengirim surat kepada Biden yang menjelaskan "visinya tentang kemitraan masa depan" antara kedua negara.
Venezuela dan Kuba meminta Biden untuk mencabut sanksi yang telah dijatuhkan Trump, menurut Associated Press.
Timur Tengah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa dia berharap dapat memperkuat hubungan negaranya dengan AS dan mengatasi ancaman yang diberlakukan Iran, sembari mencatat "persahabatan pribadi yang hangat" dengan Biden.
Netanyahu memiliki hubungan yang kuat dengan mantan Presiden AS Donald Trump.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa dia berharap AS akan memiliki pendekatan yang berbeda terhadap proses perdamaian di wilayah tersebut, dengan mendesak "proses perdamaian yang komprehensif dan adil yang memenuhi aspirasi rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan.''
Abbas menuduh Trump bias terhadap Israel, setelah mantan presiden AS itu memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem.
Harapan untuk kerjasama ekonomi
Perdana Menteri India Narendra Modi menyambut baik pemerintahan Biden, mengatakan bahwa dia menantikan kerjasama ekonomi dengan AS.
"Kemitraan India-AS didasarkan pada nilai-nilai bersama. Kami memiliki agenda bilateral yang substansial dan beraneka segi, meningkatkan keterlibatan ekonomi dan hubungan orang-orang yang dinamis," kata Modi di Twitter.
Pemerintahan Trump telah memfokuskan hubungan bilateral AS-India pada perjanjian pertahanan, mengakhiri status perdagangan India yang memungkinkan negara Asia Tenggara itu memasuki pasar bebas cukai AS sejak 1970-an.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga juga menyambut baik pemerintahan Biden, dengan harapan dapat memperkuat hubungan ekonomi.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengucapkan selamat atas pelantikan Joe Biden lewat Twitternya. Jokowi berharap pemimpin baru AS itu akan memperkuat kerja sama antara Indonesia dengan AS, dengan mengatakan ‘’Mari terus perkuat kemitraan strategis kita. Tidak hanya untuk kepentingan negara kita berdua, tetapi untuk dunia yang lebih baik untuk semua.’’
pkp/rap (AF, dpa, Reuters)