Penanganan Sampah Elektronik di Indonesia
24 Februari 2010Sampah elektronik meningkat sebanyak 40 juta ton per tahun. Badan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Program Lingkungan UNEP menyebutkan, pada tahun 2020, sampah berupa komputer bekas di Afrika Selatan dan Cina akan melonjak dari 200 persen ke 400 persen, dibandingkan tahun 2007. Di India bahkan melambung hingga 500 persen. Berdasarkan data UNEP, Amerika Serikat tercatat sebagai produsen limbah elektronik terbanyak, mencapai 3 juta ton. Sedangkan posisi kedua diduduki Cina dengan jumlah 2,3 juta ton.
Di Bali, kini berlangsung Konferensi Lanjutan Istimewa Pihak Konvensi Basel, Rotterdam dan Stockholm (ExCOP) untuk mensinergikan tiga konvensi tersebut. Salah satu yang terpenting untuk dicapai adalah kesepakatan dalam penanganan limbah kimia atau elektronik.
Bincang-bincang DW bersama pengamat masalah limbah beracun Dyah Paramitha.
Ayu Purwaningsih
Editor: Yuniman Farid