Pencarian Solusi Krisis Keuangan Siprus Berlanjut
21 Maret 2013Bank Sentral Eropa hanya beri batas waktu bantuan darurat bagi perbankan Siprus sampai Senin (25/3). Selanjutnya dana bantuan itu hanya akan dikucurkan jika syarat rencana bantuan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional diberlakukan, yang menjamin kestabilan bank-bank itu. Demikian disampaikan Bank Sentral Eropa Kamis (20/3) di Frankfurt. Dua bank terbesar Siprus praktis tidak akan mampu membayar dan hanya berharap dari kucuran dana. Sistem perbankan Siprus dengan simpanan 70 miliar Euro dan pendapatan ekonomi hanya sekitar 18 miliar Euro, dinilai luar biasa kritis.
Ketua zona Euro Jeroen Dijsselbloem memperingatkan Siprus akan pengambilan kredit dari Rusia. "Itu tidak akan membantuk kemampuan mengatasi utang," kata Dijsselbloem Kamis (21/3) di Parlemen Eropa. Volume kredit harus tetap dibatasi pada 10 miliar Euro, agar utang negara dapat dikendalikan kembali. Rusia sudah mengisyaratkan tidak akan memberikan kredit baru kepada Siprus. Dalam pembicaraan hanya dibahas perpanjangan kredit yang sudah ada serta bunga pinjaman lebih rendah.
Siprus Masih Cari Solusi
Pemerintah Siprus sebelumnya mencari dukungan dari Rusia. Menteri Keuangan Siprus Michalis Sarris Rabu (20/3) berunding dengan mitranya di Moskow. Antara lain menyangkut perpanjangan jaminan kredit sebesar 2,5 miliar Euro serta kemungkinan investasi baru Rusia untuk mencegah bangkrutnya Siprus. Seandainya terjadi pembayaran paksa nasabah, warga Rusia tampaknya akan terbeban hebat. Diperkirakan sepertiga semua simpanan di bank-bank Siprus, dengan jumlah total 68 milyar Euro, adalah milik Rusia.
Krisis Siprus Berita Utama di Rusia
Pemberitaan pemungutan suara di parlemen Siprus (19/3) tentang bayaran paksa nasabah bank guna memperoleh dana bantuan internasional sangat luas, stasiun televisi nasional Rusia RTR sampai menghentikan programnya. Itu jarang terjadi di Rusia. Ditunjukkan tabel perusahaan-perusahaan Rusia yang terdaftar di Siprus serta disebutkan jumlah uang Rusia yang disimpan di Siprus.
Kritik terhadap sikap Uni Eropa dilontarkan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov yang mengatakan kepada kantor berita Rusia Interfax, Rusia punya kesepakatan dengan kolega dari kelompok zona Euro. "Tapi yang terjadi, keputusan zona Euro untuk melakukan penarikan bayaran nasabah diambil tanpa pembicaraan dengan Rusia." Demikian Siluanov.
Juga miliarder Rusia dan mantan kandidat presiden Michail Prochorov kepada harian ekonomi "Wedomosti" menyampaikan pendapatnya, krisis Siprus terutama menyangkut harga diri Rusia. "Siprus harus melibatkan Rusia sebagai mitra ketiga yang sepadan dalam perundingan."
Diskusi Peran Jerman
Ruslan Grinberg, ketua institut ekonomi pada Akademi Ilmiah Rusia berpendapat, dibalik semua yang terjadi seputar Siprus adalah Jerman. Berlin bertindak tegas dan mengisyaratkan pada semua: "Uang tanpa jaminan tidak ada lagi." Tapi Siprus tidak menerima syarat ini. "Tapi saya pikir pada saat-saat terakhir akan ditemukan solusi, karena Eropa berarti kesepakatan, perkembangan lebih lanjut dan integrasi melalui krisis." Dikatakan Grinberg kepada DW.
Saat ini Zona Euro mengharap, Siprus segera akan mengajukan usulan struktur baru paket bantuan. Andil dana melalui pajak tabungan bank tidak dapat dihindari, guna membatasi volume kredit donatur internasional pada angka 10 miliar Euro.