Ada Diskusi Jokowi-Prabowo di Balik Penggantian Kepala BIN
17 Oktober 2024Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) jelang peralihan pemerintahan. Menurut Jokowi, pergantian itu guna mempercepat administrasi karena Kepala BIN baru akan dilantik bersamaan dengan kabinet baru.
"Oh itu administrasi aja. Administrasi artinya karena kepala BIN yang baru ini akan dilantik bersama-sama dengan menteri pada tanggal 21 (Oktober) sehingga itu dilakukan," kata Jokowi kepada wartawan di Asahan, Sumatera Utara, Rabu (16/10/2024).
Jokowi juga mengaku ada diskusi dengan Prabowo soal pergantian Kepala BIN itu. Ia menyebut penentuan sosok pengganti juga atas permintaan Prabowo.
"Dan kita juga telah berbicara dengan pak Prabowo, itu atas permintaan dari Pak Prabowo," ucapnya.
Pergantian Kepala BIN itu tertulis dalam surat presiden yang dibacakan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam konferensi pers di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Jadi sudah diusulkan satu nama dari Presiden Jokowi. Surpres pergantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra yang insyaallah akan dilaksanakan fit and proper (test)-nya atau pertimbangan dari DPR-nya itu insyaallah besok pagi (hari ini) di DPR," kata Puan.
Meskipun calon tunggal, Herindra tetap harus menjalani fit and proper test. Uji kelayakan dan kepatutan itu digelar oleh pimpinan DPR dan para pimpinan fraksi di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10).
Herindra lolos fit and proper test
Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Puan mengatakan, berdasarkan hasil fit and proper tersebut, DPR menyepakati Herindra sebagai calon Kepala BIN.
"Ya alhamdulillah kami baru saja Pimpinan DPR bersama dengan tim, tim perwakilan dari semua fraksi, delapan fraksi yang ada di DPR melalukan pertimbangan atau fit and proper terkait dengan calon Kepala BIN atas nama Bapak Muhammad Herindra," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Dia mengatakan tim yang melakukan uji kelayakan telah sepakat Herindra menjadi Kepala BIN. Dia mengatakan Herindra akan dilantik oleh Prabowo Subianto setelah resmi menjadi Presiden.
"Hasil dari tim pertimbangan tersebut menyatakan Bapak Herindra sebagai satu-satunya calon Kepala BIN dinyatakan kami terima untuk bisa dilantik pada waktunya oleh Presiden yang akan datang, yaitu Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.
Dia mengatakan tim yang melakukan uji kelayakan telah sepakat Herindra menjadi Kepala BIN. Dia mengatakan Herindra akan dilantik oleh Prabowo Subianto setelah resmi menjadi Presiden.
"Hasil dari tim pertimbangan tersebut menyatakan Bapak Herindra sebagai satu-satunya calon Kepala BIN dinyatakan kami terima untuk bisa dilantik pada waktunya oleh Presiden yang akan datang, yaitu Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.
DPR akan menggelar rapat paripurna terkait calon Kepala BIN, Kamis (17/10). Kemudian, DPR segera bersurat kepada Presiden.
"Insyaallah paripurna untuk menyatakan terkait dengan kesiapan bahwa calon Kepala BIN yang akan datang ini kita akan lakukan paripurnanya besok, hari Kamis," jelasnya.
Puan meminta Kepala BIN yang baru dapat menjaga stabilitas negara. Selain itu, dia berharap Kepala BIN dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
"Kemudian, bagaimana kemudian tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini bisa berjalan sebagaimana satu negara yang memang utuh dan menjaga konsistensi bagaimana sebagai tupoksinya BIN bisa bekerja secara netral," ujarnya.
"Kemudian tentu saja bekerja untuk bukan ke dalam saja, tapi juga menjaga tugas tupoksinya itu untuk ke luar, maksudnya ke luar negeri," sambungnya.
Herindra mengatakan akan berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk menjaga Indonesia.
"Intinya kita harus kolaborasi dari semua stakeholder ya, intinya kita tetap harus menjaga Keutuhan Negara Republik Indonesia," ujarnya.
Profil Herindra
Dilansir situs resmi TNI Angkatan Darat, Herindra merupakan lulusan terbaik Akademi Militer Tahun 1987. Herindra menjabat Komandan Korem 101 Antasari pada 2012. Saat itu pangkatnya adalah Kolonel Infanteri.
Dalam situs resmi Kopassus, Herindra pernah menjabat Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus pada 2013 sampai 13 Februari 2015. Selanjutnya, Herindra menjabat Kepala Staf Kodam (Kasdam) III/Siliwangi tahun 2015.
Pria kelahiran Magelang, 30 November 1964, ini kemudian dilantik menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2015. Pada 31 Juli 2015, serah-terima jabatan digelar di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat. Herindra, yang saat itu berpangkat Brigjen TNI, menggantikan Mayjen TNI Doni Monardo, yang saat itu diangkat sebagai Pangdam XVI/Patimura.
Lewat Surat Keputusan Presiden RI Nomor 60/TNI/2015, pangkat Herindra naik dari Brigjen menjadi Mayjen, bersama 33 perwira tinggi lainnya di TNI.
Pada 6 Oktober 2016, Mayjen TNI Herindra meninggalkan jabatan Danjen Kopassus menuju jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi.
Selanjutnya, pada 3 Maret 2018, Herindra, yang sudah menjadi Pa Sahli (Staf Ahli) Tk III Bid Hubint Panglima TNI menjadi Inspektur Jenderal TNI.
Karier Herindra terus naik. Pada 22 Oktober 2020, Letjen Herindra dilantik Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI. Hingga pada 2020, Herindra dilantik Presiden Jokowi menjadi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan). (gtp/gtp)
Baca artikel selengkapnya di: DetikNews
Diskusi Prabowo-Jokowi di Balik BG Diganti Herindra