Penumpang dengan Paspor Palsu Diidentifikasi
11 Maret 2014Polisi Malaysia mengatakan Selasa (11/03), telah berhasil mengidentifikasi seorang dari dua penumpang yang naik pesawat dengan paspor palsu. Dinyatakan ia adalah seorang warga Iran berusia 19 tahun, yang berusaha untuk berimigrasi ke Jerman. "Kami menduga keras, ia bukan anggota kelompok teroris," kata kepala kepolisian nasional Malaysia, Khalid Abu Bakar. Sementara identitas pria kedua belum diketahui.
Pencarian Diperluas
Setelah tiga hari pencarian intensif diadakan atas pesawat Boeing 777-200ER belum ada pecahan pesawat atau tanda-tanda lain yang ditemukan.
Di Laut Cina Selatan, hampir 100 kapal dan pesawat udara dari 10 negara Asia dan Pasifik, termasuk Malaysia ikut mencari Boeing 777-200, yang menghilang dari radar Sabtu (08/03), ketika dalam perjalanan dari Beijing ke Kuala Lumpur. Selandia Baru adalah negara berikutnya yang ikut mengirim tim pencari, sementara AS, Cina dan Vietnam memperkuat bantuan berikutnya.
Malaysia mengirimkan 18 pesawat dan 27 kapal untuk memimpin pencarian dan penyelamatan di laut antara Malaysia dan Vietnam, di mana pesawat itu terakhir mengadakan kontak. Lebih dari 1.700 kapal penangkap ikan juga diimbau untuk memperhatikan sesuatu yang tidak normal selama menjalankan pekerjaan.
AS menugaskan sebuah pesawat dan sebuah kapal perang USS Kidd, untuk membantu pencarian bersama USS Pinckney dan USS John Ericsson. Baik USS Pinckney maupun USS John Ericsson bisa mengangkut dua helikopter tipe MH-60R.
Pencarian Juga dengan Satelit
Sementara itu, Cina mengirimkan enam kapal laut dan tiga helikopter untuk membantu misi pencarian. Beijing juga mengirim 13 petugas khusus untuk membantu penyelidikan. Di samping itu, Beijing mengarahkan 10 satelit untuk ikut memeriksa daerah perairan tempat pesawat dengan nomor penerbangan MH370 menghilang dari radar. Hampir dua pertiga dari 239 penumpang pesawat yang hilang warga Cina.
Indonesia menugaskan sebuah kapal korvet dan empat kapal patroli cepat, juga sebuah pesawat observasi, setelah Malaysia meminta bantuan untuk meneliti daerah laut sekitar pulau Penang dan Selat Malaka.
Sejauh ini sembilan negara telah ikut serta dalam upaya menemukan pesawat dari Malaysia Airlines tersebut, yaitu China, Malaysia, AS, Singapur, Vietnam, Selandia Baru, Indonesia, Australia dan Thailand.
ml/hp (dpa, afp)