Perancis Galang Aliansi Lawan ISIS
15 September 2014Para diplomat senior berkumpul hari Senin (15/09) di Paris atas undangan Presiden Francois Hollande. Tema utama yang dibahas adalah strategi melawan jaringan teror ISIS di Irak dan Suriah.
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius menerangkan, delegasi dari 29 negara dan organisasi internasional hadir di Paris untuk membahas situasi aktual dan ancaman terorisme.
"Kami tidak hanya membicarakan biaya dari tindakan yang akan diambil, melainkan juga biaya yang harus ditanggung jika tidak diambil tindakan tegas, yang berarti memberi sinyal kepada para teroris bahwa mereka tetap bebas untuk beraksi", kata Fabius.
Dukungan negara-negara Arab
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry melakukan serangkaian konsultasi tingkat tinggi untuk mencari dukungan dari negara-negara Arab. Sepuluh negara Arab menyatakan siap mendukung serangan terhadap ISIS, termasuk Arab Saudi.
Kerry mengatakan, beberapa negara sudah menawarkan diri untuk mengirim pasukan ke Irak.
"Ada beberapa negara di kawasan (Timur Tengah), dan di luar kawasan, yang menyatakan siap memberikan bantuan militer, termasuk untuk serangan (ke Irak), jika itu diperlukan", kata Kerry kepada stasiun siaran CBS hari Minggu.
Ia menambahkan, belum ada rencana pengiriman pasukan darat, sekalipun ada tawaran dari beberapa negara.
Australia menyatakan siap mendukung operasi anti teror terhadap ISIS. PM Australia Tony Abbot mengatakan, negaranya akan mengirim 600 pasukan ke Uni Emirat Arab yang akan siap mendukung operasi internasional.
Pembunuhan David Haines dikecam
Para pemimpin dunia mengecam keras pembunuhan terhadap pekerja sosial Inggris David Haines oleh teroris ISIS, yang kini menamakan diri Islamic State (IS).
PM Inggris David Cameron menerangkan, Inggris akan terus mengejar mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan keji itu.
Presiden AS Barack Obama menyatakan akan memberi bantuan sepenuhnya kepada Inggris. Dewan Keamanan PBB menyebut tindakan itu sebagai "pembunuhan biadab dan pengecut".
ISIS hari Sabtu merilis video pemenggalan David Haines, setelah melakukan hal yang sama terhadap dua jurnalis AS beberapa waktu lalu.
Haines, 44 tahun, diculik di Suriah tahun lalu oleh kelompok tak dikenal dan diduga dijual kepada teroris ISIS.
hp/ab (afp, rtr, dpa)