Perang Bintang di Mercedes
25 Agustus 2014
Sejatinya pembalap Australia Daniel Ricciardo punya banyak alasan untuk menarik perhatian media. Kemenangannya di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, semakin memantapkan posisinya sebagai pembalap nomer satu di Red Bull, tim yang juga merumahi juara dunia empat kali Sebastian Vettel. "Luar biasa," ujarnya singkat pasca balapan.
Namun drama di Mercedes rupanya dianggap lebih menjual. Maka wartawan berbondong-bondong memenuhi Paddock tim Jerman itu buat meliput perseteruan teranyar antara dua pembalapnya, Nico Rosberg dan Lewis Hamilton.
Penyebabnya adalah manuver Rosberg di lap-lap pertama. Setelah tertinggal menyusul hasil start yang buruk, Rosberg berupaya menyalip Hamilton. Namun pembalap Jerman itu malah menyenggol ban belakang Hamilton. Hasilnya Rosberg kehilangan hidung mobil, sementara Hamilton harus kembali ke pole dengan cuma tiga roda.
Akibatnya Hamilton tertinggal jauh. Lima lap sebelum finish ia kemudian memarkir kendaraannya di pole lantaran tidak lagi berpeluang mendapat angka. "Tidak bisa diterima," tukas Direktur Mercedes, Toto Wolf mengomentari ulah Rosberg. Hal senada juga diungkapkan Niki Lauda, Presiden Dewan Direksi Mercedes-AMG.
Rosberg dan Peringatan Bahaya
Pasca balápan Mercedes mempertemukan kedua pembalap untuk mendinginkan suasana. Setelah pertemuan, Hamilton mengklaim rekan setimnya secara sengaja menyebabkan terjadinya insiden. "Nico berkata ia bisa mencegah terjadinya kecelakaan, tapi ia tidak mau. Katanya sebagai peringatan," kata Hamilton.
Isyarat yang dimaksud barangkali jawaban atas kritik terhadap Rosberg. Putra legenda Formula 1, Keke Rosberg itu kerap dituding terlalu "ramah" dan kurang "galak" ketika bersaing dengan Hamilton. Sebaliknya salah satu karakter terbesar Hamilton adalah sikapnya yang tanpa ampun. Karakter yang juga melekat pada sosok Michael Schumacher dan juara dunia lainnya.
Insiden di Spa adalah wujud perseteruan teranyar antara kedua pembalap. Persaingan Rosberg dan Hamilton semakin memanas karena kedigdayaan Mercedes musim ini. Siapapun yang mampu memantapkan diri sebagai pembalap nomer satu di tim berlambang bintang itu, ia bisa dipastikan bakal menjadi juara dunia.
Setelah GP Belgia, Rosberg kini memperlebar jaraknya dengan Hamilton menjadi 29 angka di klasemen sementara.
rzn/ab (dpa,sid)