Perang Boko Haram Terhadap Perempuan
Boko Haram sebuah kelompok militan Islam tak banyak diketahui struktur, taktik dan ideologinya yang kompleks serta tak jelas. Tapi beberapa hal berhasil diungkap dari sandera yang berhasil lari.
Penculikan
Boko Haram merajalela di Timur Laut Nigeria tahun 2014 dan 2015. Mereka membunuh dan menculik pria, wanita dan anak-anak. Kelompok HAM perkirakan lebih dari 2.000 perempuan dan anak perempuan diculik. Sekolah di Chibok dapat peringatan Boko Haram akan datang, tapi dilalaikan. Dari kelompok murid yang diculik sekitar 50 berhasil melarikan diri. Sebagian nekat loncat dari truk yang membawa mereka.
Indoktrinasi
Seorang perempuan yang berhasil lari dari Boko Haram ceritakan, kelompok itu latih sandera untuk jadi pelaku bom bunuh diri. Latihan antara lain mencakup "pengajaran" Al Quran serta melaksanakan serangan dan pemenggalan. Perempuan yang diculik diberi nama baru, dipaksa jadi istri anggota Boko Haram dan pindah ke agama Islam.
Dipaksa Membunuh
Seorang perempuan bercerita Boko Haram mengirimnya dalam misi bunuh diri ke kamp penampungan tempat keluarganya tinggal. Ia dipaksa, karena tidak bersedia menerima suami ke tiga. "Jika sudah bosan dengan seseorang, pasti ia dijadikan pelaku bom bunuh diri." Ia berhasil lari, tapi terlambat peringatkan orang tuanya, karena dua perempuan lain sudah bunuh diri dan menarik 58 orang lain ke dalam maut.
Disingkirkan Masyarakat
Mereka yang berhasil lari tidak bisa pulang, karena kampung halaman dibabat habis oleh Boko Haram. Mereka juga hadapi stigmatisasi masyarakat, dan disebut "istri Boko Haram.” Tingkat kecurigaan terhadap mereka juga tinggi, akibat semakin banyaknya perempuan dan anak-anak yang jadi pelaku serangan bunuh diri.
Tidak Bersedia Menyerah
Dua tahun setelah penculikan masal Chibok, pemberitaan di media sudah berkurang. Tapi warga Nigeria bentuk gerakan #Bring Back Our Girls dan tetap lancarkan protes tiap hari jam 5 petang di ibukota Abuja. Di Nigeria timur laut warga bentuk kelompok Civilian Joint Task Force dengan sokongan pemerintah untuk jaga komunitas dari serangan. 50 perempuan jadi anggotanya. Foto: demonstrasi di Lagos.