1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Jelang Musim Panas, Uni Eropa Longgarkan Perbatasan Negara

14 Mei 2020

Setiap negara anggota Uni Eropa melonggarkan lockdown dan penutupan perbatasan di negaranya dengan cara yang berbeda-beda. DW pun melihat bagaimana negara-negara di Eropa memutuskan membuka kembali perbatasan negaranya.

https://p.dw.com/p/3cBp0
Pintu masuk Gua Italia di depan Laut Mediterania
Foto: Colourbox/P. Vakhrushev

Ketika negara-negara di Eropa mulai melonggarkan pembatasan lockdown, banyak yang berharap bahwa sektor pariwisata yang selama ini merugi, akan dapat segera pulih kembali dengan dibukanya kembali perbatasan antar negara. Berikut ini adalah beberapa perencanaan oleh negara-negara Eropa terkait pariwisata jelang liburan musim panas:

Jerman

Rabu (14/05), Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan bahwa perbatasan dengan Austria, Swiss, dan Prancis akan mulai dibuka pada hari Sabtu (16/5) mendatang, namun dengan kondisi yang dikontrol ketat.

Pemerintah Jerman masih menetapkan 15 Juni sebagai tanggal pelonggaran perbatasan secara menyeluruh untuk perjalanan antar-Uni Eropa.

Jerman juga masih memiliki peringatan resmi agar warga tidak bepergian ke luar Uni Eropa hingga Juni. Hingga kini, belum ada informasi mengenai kapan pemerintah Jerman akan mengizinkan warganya melakukan perjalanan internasional berskala besar.

Austria

Sama seperti Jerman, Austria juga telah menetapkan 15 Juni sebagai tanggal resmi dibukanya kembali perbatasan dengan negara-negara Uni Eropa. Namun, pada Selasa (12/05) pemerintah Austria mengumumkan bahwa dua penyeberangan ke Hungaria akan dibuka pada Rabu (13/05). Alasannya, banyak kesulitan dialami warga yang tinggal di satu sisi perbatasan, namun bekerja sehari-hari di sisi perbatasan yang lain.

Austria juga akan membuka perbatasannya untuk lalu lintas dari Jerman pada hari Jumat (15/05), demikian kata pejabat negara. Pariwisata pegunungan Austria sangat bergantung pada pengunjung dari Jerman. Resor pegunungan di Autria memang sangat popular di kalangan negara tetangganya. Dilaporkan, sekelompok besar orang yang pulang ke Jerman setelah melakukan liburan ski di Austria adalah dalang di balik munculnya gelombang pertama pandemi virus corona di Jerman. 

Selain membuka lalu lintasnya dengan Jerman, Austria juga berharap dapat segera melakukan hal serupa dengan Swiss dan negara-negara tetangganya di sebelah timur.

Meski begitu, otoritas Asutria mengatakan akan tetap memberlakukan pemeriksaan kesehatan secara acak bagi warga asing yang masuk ke negaranya melalui perbatasan. Pemeriksaan tersebut tidak akan sebanyak yang dilakukan saat ini. 

Prancis

Prancis telah menandatangani perjanjian dengan Inggris yang memungkinkan warga keluar masuk negara tanpa harus menjalani karantina wajib 14 hari. Hal itu dipandang sebagai langkah pemulihan ekonomi yang sangat penting karena banyaknya aliran kendaraan pengiriman barang yang melewati kedua negara.

Tidak hanya itu, kedatangan dari zona perbatasan terbuka Schengen, seperti Swiss juga akan dibebaskan dari karantina.

Meski begitu, Prancis masih akan menutup sebagian besar perbatasannya sampai 15 Juni, kecuali bagi orang-orang yang keluar masuk negara untuk bekerja.

Italia

Meskipun secara teknis Italia tidak pernah memerintahkan perbatasannya untuk ditutup, langkah-langkah ekstrem yang diberlakukan di bandara untuk menghentikan penyebaran virus ditambah penutupan perbatasan yang diberlakukan oleh negara tetangganya telah cukup banyak menahan warganya untuk melakukan perjalanan internasional.

Pariwisata adalah elemen utama ekonomi Italia. Dalam keadaan normal sebelum pandemi, Italia menjadi negara kelima yang paling banyak dikunjungi di dunia. Pariwisata menyumbang 10% dari PDB dan hampir 5% lapangan kerja di Italia.

Spanyol

Sama seperti Italia, Spanyol juga sangat bergantung pada pariwisata. Karenanya, Spanyol telah membuka kembali perbatasannya tetapi masih memberlakukan peraturan karantina mandiri wajib selama 14 hari bagi siapapun yang datang. Aturan baru ini akan mulai berlaku pada hari Jumat (15/05), dan akan tetap berlaku selama durasi keadaan darurat negara.

Saat ini, status darurat akan berakhir pada 24 mei mendatang, namun diprediksi akan kembali diperpanjang.

Portugal

Dewan Pariwisata Portugal mengatakan bahwa pantai dan hotel-hotel di negara itu siap menyambut para wisatawan pada pertengahan Juni mendatang. Namun, masih ada kekhawatiran perihal apakah wisatawan yang datang telah menjalani tes virus corona atau tidak. Pemerintah Portugal juga tengah mempertimbangkan apakah aturan jarak sosial di pantai tetap diberlakukan atau tidak.

Jika pembatalan musim turis dilakukan secara menyeluruh tahun ini, maka ekonomi Portugal dapat mengalami kontraksi hingga 6%.

Norwegia

Meskipun Norwegia bukan negara anggota Uni Eropa, negara itu adalah anggota Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) yang telah bergerak bersama-sama dengan Eropa dalam beberapa aspek dalam menghadapi pandemi.

Pada hari Rabu (13/05), para pelancong dari negara-negara Uni Eropa (termasuk Inggris), Islandia, dan Liechtenstein telah diizinkan masuk ke Norwegia untuk bekerja atau mengunjungi keluarga yang tinggal di negara tersebut. Keputusan pemerintah Norwegia kurang terkait dengan pariwisata, namun lebih fokus pada mengizinkan pekerja musiman untuk masuk ke Norwegia.

Polandia

Ketika negara-negara lain mulai melonggarkan kontrol di perbatasan negaranya, Polandia justru mengumumkan bahwa penutupan ketat masih akan tetap berlaku sampai 12 Juni mendatang. Meski begitu, bagi diplomat, warga asing dengan izin tinggal di Polandia, serta pengemudi truk profesional akan diizinkan melewati pos pemeriksaan khusus mulai Rabu.

Seperti kebanyakan negara anggota Uni Eropa, Polandia juga belum memberikan indikasi kapan perjalanan internasional dari luar Eropa diizinkan kembali seperti semula.

Kroasia

Menteri Kesehatan Kroasia Gari Cappelli dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran negara bagian, HRT, mengatakan bahwa wisatawan dari negara tetangganya, Slovenia, akan diizinkan untuk melintasi perbatasan dalam beberapa hari mendatang. Menurutnya, situasi epidemiologis negara itu serupa dengan yang terjadi Kroasia.

Untuk turis asal Jerman, yang sering mengunjungi banyak pulau Kroasia di Laut Adriatik, akan diizinkan mengunjungi Kroasia selambat-lambatnya 15 Juni, kata Cappelli.

Pemerintah Kroasia telah mengeosiasikan kesepakatan dengan Slovenia untuk membebaskan turis dari karantina wajib 14 hari. Cappelli berharap kesepakatan serupa dapat segera terjalin dengan negara-negara Uni Eropa lainnya.

Yunani

Yunani adalah salah satu negara dengan tingkat infeksi dan kematian akibat COVID-19 terendah di Eropa. Tindakan penguncian yang sangat ketat yang diberlakukan sejak dini diyakini menjadi penyebabnya. Dalam beberapa kasus, warganya bahkan tidak diizinkan pergi berbelanja bahan makanan, dan malah membawakan persediaan makanan bagi mereka.

Sebagai hasilnya, Yunani muncul sebagai negara yang lebih ‘sehat’ dari krisis dibanding dengan negara-negara tetangganya. Meski begitu, pemerintahnya masih waspada untuk membuka perbatasan negaranya.

Dalam beberapa minggu mendatang, Yunani berencana membuka enam pos di perbatasan utara negaranya bagi wisatawan. Negara ini telah mengajukan petisi kepada Komisi Eropa untuk Menyusun panduan resmi bagi seluruh blok, tentang bagaimana menangani pariwisata di musim panas. (gtp/pkp)