Perebutan Tiket Calon Kanselir Kubu Konservatif Berakhir
20 April 2021Setelah pertarungan berminggu-minggu, Ketua Umum CSU Markus Söder hari Senin kemarin akhirnya mengalah. Usai pertemuan fraksi CDU/CSU di Berlin dia menerangkan kepada wartawan: "Tentu saja saya akan tunduk pada keputusan CDU sebagai saudara tua dan partai terbesar".
Pada malam harinya, jajaran pimpinan dan fraksi CDU menegaskan lagi dukungan mereka kepada ketuanya, Armin Laschet. Sejak berminggu-minggu, Markus Söder berusaha mencuri panggung untuk mengukuhkan dirinya sebagai calon utama kubu konservatif, terutama karena dalam jajak pendapat di kalangan pemilih Jerman, peringkatnya jauh di atas Armin Laschet.
Namun Laschet yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum CDU bersikeras, bahwa hak mengajukan kandidat utama ada di tangan CDU. Kedua partai Uni Kristen Jerman CDU/CSU memang selalu tampil sebagai satu blok dalam pemilihan parlemen di Jerman. Tapi CSU adalah partai kecil yang hanya ada di negara bagian Bayern, namun cukup mendominasi di negara bagian itu. Markus Söder yang memimpin CSU adalah Perdana Menteri Bayern. Sedangkan CDU hadir di 15 negara bagian Jerman, kecuali di Bayern.
Berjuang Merebut Tiket Calon Kanselir Konservatif
Sebagai Ketua CDU dan Perdana Menteri Nordrhein-Westfalen, negara bagian dengan jumlah penduduk terbesar di Jerman, Armin Laschet berulangkali menegaskan, dia tidak peduli dengan angka-angka jajak pendapat. Sebagai Ketua Partai terbesar di Jerman, dialah yang berhak mengantongi tiket kandidat utama.
Hari Selasa (20/4), Markus Söder akhirnya menyatakan menarik diri dari pertarungan itu. "Saya akan mendukung Laschet dengan sekuat tenaga (dalam pemilu mendatang)," kata Söder dalam sebuah pernyataan yang dirilis siang hari. Dia tampaknya menyadari bahwa pertarungan itu hanya merusak aliansi CDU/CSU secara keseluruhan.
Hingga kini, kandidat utama dalam pemilu memang selalu ditentukan oleh CDU. Namun karena dalam jajak pendapat mingguan popularitas Armin Laschet jauh di bawah popularitasnya, Söder mencoba merebut tiket calon kanselir itu dengan manuver-manuver politik, terutama untuk menggalang dukungan dari anggota fraksi CDU. Memang beberapa pejabat tinggi CDU dari Jerman bagian Timur sempat memberi dukungan terbuka, namun para senior CDU secara demonstratif berbaris di belakang Laschet.
Dikenal pantang menyerah dan sebagai figur pemersatu
Armin Laschet (60 tahun) terpilih menjadi Ketua Umum CDU sejak pertengahan Januari lalu. Sejak itu, dia sudah digadang sebagai calon pengganti Angela Merkel. Tapi ini semua bukan tanpa risiko, sebab menurut jajak pendapat terahir, di kalangan kon servatif sendiri hanya 30 persen pemilih yang mengatakan mereka akan memilih Armin Laschet. Sedangkan dalam polling untuk seluruh pemilih, popularitas Markus Söder justru jauh di atas Laschet.
Tapi Armin Laschet tidak mau menyerah begitu saja. Dia paham, jajaran CDU tidak akan mengorbankan seorang Ketua Umum yang baru saja mereka pilih beberapa bulan lalu, karena hal itu akan mempermalukan seluruh partai. Itu sebabnya Laschet menutut jajaran CDU agar lecara tegas menyuarakan dukungan.
Untuk kembali memenangkan kepercayaan dari partainya, Armin Laschet sekarang harus meyakinkan para pendukung CDU dan CSU, bahwa dialah kandidat utama yang pantas, terutama karena pengalamannya memimpin negara bagian Nordrhein-Westfalen sejak 2017. Kepada wartawan dia berulangkali menegaskan: "Seorang perdana menteri yang berhasil memerintah negara bagian dengan 18 juta orang juga akan bisa menjadi kanselir."
Armin Laschet mengatakan dia ingin "menjadikan tahun 2020-an sebagai dekade modernisasi bagi Jerman, dengan dinamisme ekonomi baru, keamanan menyeluruh, serta peluang pendidikan terbaik dan setara." Dia juga menyatakan akan menyatukan kubu konservatif, menekankan sikap solidaritas, dan secara tegas menerapkan "nol toleransi bagi kriminalitas dan ekstremisme." (hp/yf)