Perguruan Silat Terbesar di Jerman
Perguruan silat terbesar di Jerman terletak di Berlin. Jurus dan gerakan dalam silat SiGePi diambil dari beberapa aliran pencak silat yang terkenal di Indonesia.
SiGePi (Silat Gerak Pilihan) di Berlin
Pendiri SiGePi Institut di Berlin, Octav Setiadji, menggabungkan gerak jurus pilihan yang diambil dari beberapa aliran pencak silat yang terkenal di Indonesia. Setiadji mulai memperkenalkan SiGePi (Silat Gerak Pilihan) pada tahun 1976 di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Bermodalkan Uang Pensiun
Tahun 2011 Octav Setiadji mendirikan SiGePi Institut di daerah Berlin-Steglitz dengan modal uang pensiun dari pekerjaannya di bagian imigrasi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin. Setiadji sempat mendapat kendala dalam mendirikan perusahaan di Jerman dengan paspor Indonesia, namun niatnya untuk mendirikan perguruan silat pertama di Jerman akhirnya terwujud.
Duta Budaya Indonesia
Tahun 1981 Octav Setiadji berangkat ke Jerman untuk memperkenalkan pencak silat. "Jangankan pencak silat, Indonesia saja tidak dikenal, mereka tahunya Bali," ungkap Setiadji. Dengan bantuan PPI, Setiadji mendapat ruangan mengajar di TU Berlin dan 60 murid. "Dalam perkembangan selanjutnya Indonesia-nya semakin sedikit, Jerman-nya semakin banyak," lanjut Setiadji yang kini memiliki hingga 600 murid.
Foto Zaman Dahulu
Cikal bakal SiGePi Institut tahun 1991 di Berlin berfoto bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Akbar Tandjung, Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Hasjim Djalal, dan Konsul Jenderal Oetaryo.
Aliran Pencak Silat di Jerman
Setiap tahun SiGePi Institut menggelar ujian kenaikan sabuk sebagai motivasi belajar untuk bertanding dan kenaikan tingkat. Maret 2014, SiGePi Institut rencananya menggelar kejuaraan se-Jerman. Menurut Octav Setiadji, ada 10 aliran pencak silat di Jerman, seperti Tapak Suci, SiGePi dan Perisai Diri: "Yang penting setiap aliran itu maju dan bagus agar budaya Indonesia digemari orang Jerman."
Berawal dari Fight Choreographer
Octav Setiadji juga pernah menjadi Fight Choreographer untuk Perfilman Nasional Indonesia pada tahun 70-an. Ia pernah terlibat dalam 15 produksi film nasional, salah satunya "Si Buta dari Gua Hantu." Setiadji mengaku memanfaatkan kesempatan syuting film untuk belajar dan saling bertukar ilmu dengan para pendekar beladiri baik dari dalam maupun luar negeri.
Diplomasi Budaya
Pengurus dan anggota SiGePi Institut berfoto bersama Duta Besar Indonesia untuk Jerman 2009-2013, Eddy Pratomo. SiGePi Institut di Berlin mendapat dukungan KBRI karena dianggap sebagai bentuk diplomasi budaya Indonesia di Jerman. Tahun 2013, mereka sempat tampil di hadapan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pameran turisme ITB di Berlin.