Pertemuan G20 di Toronto
26 Juni 2010Para pemimpin negara industri terkemuka dan ambang industri yang tergabung dalam G20 satu persatu tiba di Toronto, Kanada. Masing-masing negara membawa tema yang akan diangkat dalam pertemuan penting pascakrisis keuangan global itu. Namun pusat perhatian negara-negara itu kurang lebih sama, yaitu pengentasan kemiskinan global yang diakibatkan oleh krisis ekonomi dunia.
Sebelum pertemuan puncak G20, juga digelar KTT negara industri maju G8 di negara yang sama, namun di lain kota, yaitu di Huntsville. Para pemimpin negara anggota G-8 hari Jumat sudah berkumpul di Huntsville. Di antara negara anggota terdapat silang pendapat mengenai pemulihan ekonomi global pasca krisis.
Kanselir Jerman Angela Merkel sudah tiba di Kanada. Akibat tudingan Amerika Serikat bahwa Jerman terlalu drastis melakukan perombakan belanja negara. Mewakili Eropa, kanselir Jerman ingin mengungkapkan pendapat mengenainya.
"Saya tahu, bahwa kami memang tidak satu kata. Itu harus saya akui. Tapi saya yakin, bahwa kami sebagai negara Eropa sekali lagi ingin menegaskan, dan juga terutama Jerman, bahwa para pelaku pasar keuangan harus ikut andil menanggung akibat krisis", kata Merkel.
Yang terutama disinggung oleh Merkel adalah retribusi transaksi keuangan. Eropa mendesakkan retribusi semacam itu terhadap semua transaksi keuangan. Sasaran utama negara Eropa adalah seluruh dunia harus menerapkan program penghematan besar-besaran guna mengurangi defisit anggaran selambatnya hingga 2011.
Namun banyak negara yang menentangnya, misalnya Australia, Cina dan Brazil, juga negara tuan rumah Kanada. Negara-negara tersebut berdalih bahwa krisis keuangan tidak begitu berpengaruh pada sektor perbankan mereka.
Amerika Serikat dalam hal ini sependapat dengan Uni Eropa. Namun menurut Amerika Serikat, upaya pengurangan defisit tersebut tidak boleh mengancam pemulihan perekonomian dunia.
Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner mengatakan kepada stasiun televisi Inggris BBC, "Kami semua mengkuatirkannya, kami semua memusatkan perhatian pada tantangan pertumbuhan dan kepercayaan diri. Pertemuan puncak G-20 akhir minggu ini merupakan pertemuan mengenai pertumbuhan dan kepercayaan diri."
Geithner mengatakan pula, "Kami semua peduli terhadap upaya untuk meyakinkan penerapan kebijakan saat ini, tindakan drastis saat ini yang akan menghasilkan landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik semua negara. Eropa merasakan sangat pentingnya upaya ini, juga kita semua. Kita akan menuju ke sana dengan jalan lain."
Eropa punya kapasitas untuk menghalangi hasil yang diharapkan tersebut. kata Geithner. Eropa bisa membuat pilihan dengan menyusun reformasi dan kebijakan sesuai dengan kapasitasnya yang dapat membuka kesempatan bagi pertumbuhan lebih kuat bagi dunia.
Yang pasti, dalam perbincangannya dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri baru Jepang Naoto Kann menekankan bahwa perdebatan mengenai reformasi anggaran harus mempertimbangkan situasi di masing-masing negara.
Luky Setyarini/afp/dpa/rtr
Editor: Agus Setiawan