Pesantren Syi'ah Dibakar di Madura
29 Desember 2011Aksi pembakaran berlangsung cepat. Para pelaku yang mengatasnamakan kelompok Sunni dengan leluasa membakar mushola, rumah dan madrasah yang telah ditinggalkan para pemeluk Syi'ah karena khawatir akan keselamatan mereka.
Seorang pengurus madrasah Iklil al-Milal menuturkan, “Tadi itu jam 10 kejadiannya. Sekitar 500 an massa, langsung bakar bawa bensin. Itu cepat sekali tau-tau api sudah menghanguskan semuanya. Ini pondok, tempat belajar, surau, rumah ruko. Kelompok itu kalau disini mengusung kelompok Sunni. Pernyataan mereka Syi'ah ini tidak boleh ada di Madura di (kabupaten) Sampang khususnya”
Sesalkan Kurangnya Upaya Pencegahan
Pembakaran pesantren Misbahul Huda terjadi setelah ancaman yang sebelumnya dikirimkan antara lain dengan merusak jalan ke lokasi. Dalam insiden tersebut tidak jatuh korban. Namun, pengurus pesantren Iklil al-Milal, menyesalkan tidak adanya upaya polisi mencegah penyerangan itu.
“Polisi sudah tau ada rencana penyerangan, sudah tau. Bahkan kami tadi sudah telpon, tapi polisi beralasan kurang personel. Kan gimana ini. Saya kan kemarin dipanggil polisi diberitahu kalau rumah saya akan dibakar. Pak kyai hati - hati sampean, karena rumah sampean juga dapat ancaman mau dibakar”, begitu tambah pengurus tadi.
Kekerasan Ini adalah lanjutan setelah pembakaran rumah seorang pengikut Syiah di wilayah sama, 10 hari lalu. Para pengurus madrasah ini sudah mengalami intimidasi sejak 2006, dan telah melaporkannya ke polisi, namun kurang ditanggapi.
Polisi Tidak Melakukan Pembiaran
Jurubicara Polisi Jawa Timur Rahmat Mulyana, mengakui potensi konflik di wilayah tersebut. Namun ia menolak tudingan bahwa polisi melakukan pembiaran. Rahmat Mulyana juga menyatakan, polisi sejak lama membangun dialog dengan para pemimpin wilayah setempat untuk mengatasi masalah ini.
Jelasnya, “Tidak ada informasi tentang ancaman tersebut mas. Saya sudah kontak dengan Kapolres Sampang. Tidak ada orang yang melapor atau yang merasa terintimidasi oleh kelompok lain. Itu memang gejalanya sudah lama. Perselisihan faham. Artinya berbeda aliran kan Sunni dengan Syi'ah itu. Yang jelas polisi pada saat datang kesana pun, masyarakat yang menolak keberadaan Syi'ah itu berupaya menghalau kita. Mereka menghadang kepolisian untuk tidak memadamkan rumah itu, tujuanya agar rumah mereka itu hangus terbakar semua”
Serangan Teorganisir
Sekjen Ikatan Jamaah Ahlul Bait Pusat, Ahmad Hidayat menuding penyerangan itu diorganisir oleh kelompok-kelompok islam garis keras dari luar Madura. Ia mencemaskan terulangnya kekerasan serupa terhadap para pengikut Syiah di wilayah lain, jika polisi tidak segera bertindak.
“Upaya nya adalah upaya sistematis terkait, antara satu dengan lainnya. Bahkan di beberapa masjid Jakarta terjadi provokasi dalam bentuk kajian, tentang penyesatan terhadap jamaah ahlul bait (syi'ah). Kadang sampai provokasi tindakan fisik. Itu juga yang terjadi disana tadi, orang-orang yang membakar tadi berteriak-teriak ayo bakar, ayo hancurkan dan seterusnya. Nah kalau kasus Omben ini tidak diselesaikan secara hukum, maka ini akan berkembang ke daerah yang lain”
Di Indonesia terdapat jutaan pengikut Syi'ah diantara mayoritas pemeluk Sunni, namun sejauh ini tidak ada laporan kekerasan aliran yang berarti. Serangan terhadap kelompok Syiah di Sampang Madura ini adalah peristiwa kekerasan paling serius setelah teror di pesantren kelompok Syi'ah di bangil Pasuruan Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Zaki Amrullah
Editor: Edith Koesoemawiria