Pesawat Tempur Ukraina Bombardir Donetsk
6 Agustus 2014
Untuk pertamakalinya Angkatan Udara Ukraina menggelar serangan udara terhadap benteng pasukan pemberontak di Donetsk. Serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, kata otoritas lokal Selasa (6/8).
Dua pesawat tempur terbang rendah di langit kota Donetsk pada tengah malam dan menembakkan beberapa roket yang menghancurkan infrastruktur penting seperti jalan raya. Kantor berita AFP melaporkan, salah satu roket menyebabkan lubang selebar empat meter menganga di jalan penghubung utama.
Selain itu pipa gas yang tertanam di bawah jalan juga mengalami kerusakan. Salah satu roket dikabarkan tidak meledak.
Mengepung Donestk
Pada malam yang sama serdadu Ukraina terlibat dalam pertempuran keras dengan tentara pemberontak di sekitar Donestk. AFP melaporkan sedikitnya dua orang meninggal dunia. Menurut pemerintah setempat, kedua korban adalah warga sipil.
Sejak Selasa, militer Ukraina masih mengepung kota Donestk. Kantor walikota melaporkan telah terjadi pertempuran dahsyat di kawasan barat kota. Menurut berbagai kantor berita, kedua pasukan juga terlibat adu tembakan di barat daya. Jurubicara militer Ukraina sebelumnya mengatakan, pihaknya mempersiapkan perebutan kembali Donestk.
"Pengepungan diketatkan di sekitar Donestk, Luhansk dan Gorlivka," kata Jurubicara militer Oleksiy Dmitrashkivsky. Ketiga kota tersebut adalah tempat bercokolnya gerilyawan separatis. "Kami mempersiapkan untuk menguasai kota-kota ini."
Strategi Baru Melawan Pemberontak
Luhansk, kota kedua yang dikuasai pemberontak, saat ini masih dikepung oleh militer Ukraina. Sudah sejak beberapa pekan kota di timur itu tidak memiliki aliran listrik, air dan bahan bakar. Selain itu pasokan bahan makanan juga semakin tipis, kata pemerintah setempat.
Sejauh ini militer Ukraina berhasil merebut Slovansk, Mariupol dan beberapa kota kecil lain. Namun serangan serdadu pemerintah belakangan tertahan oleh pertahanan apik kelompok pemberontak.
Kini pasukan pemerintah menjalankan strategi baru di Donestk. Mereka berupaya memotong jalur logistik pemberontak sehingga hingga para gerilyawan kehabisan amunisi dan bahan bakar. Selain itu militer pemerintah juga berupaya mengisolasi pemberontak dari perbatasan Rusia.
rzn/ab (afp,dpa,rtr)