Pestisida Diduga Penyebab Kematian Massal Lebah
22 Oktober 2012Kaitan kematian massal koloni lebah dan paparan pestisida adalah hasil penelitian ilmiah sebuah kelompok Ilmuwan di bawah pimpinan Dr. Richard Gill dari Universitas London, Inggris. Sebelumnya para ilmuwan sibuk mencari penyebab turun drastisnya jumlah koloni lebah, terutama di Amerika Utara dan Eropa di tahun belakangan ini.
Tim yang dipimpin Gill selama empat minggu menyemprotkan pestisida neonicotinoid dan pyrethroid, ke sebuah koloni berisi 40 lebah. Neonicotinoid dan pyrethroid adalah bahan kimia yang berfungsi seperti nikotin, yang digunakan dalam pertanian untuk melindungi tanaman dari serangan belalang, kutu atau hama lainnya.
"Paparan pestisida kronis mempengaruhi kemampuan terbang lebah dan meningkatkan kematian lebah pekerja. Hal itu menyebabkan penurunan signifikan dalam perkembangan biakan anak lebah dan sukses pengembangan koloni", demikian tulis para ilmuwan dalam jurnal ilmiah Nature.
Jumlah lebah yang mati selama dilakukanya eksperimen,dengan kombinasi dua bahan kimia itu, apakah mati dalam sarangnya atau tidak balik ke sarang, lebih tinggi 60 persen dibanding kelompok pembanding yang tidak terpapar pestisida.
Para peneliti menyimpulkan, paparan pestisida meningkatkan kecenderungan musnahnya koloni lebah.
PBB pada tahun 2011 melaporkan perkiraan, bahwa penyerbukan yang dilakukan lebah, kupu-kupu, kumbang dan burung memberikan kontribusi senilai 153 milyar Euro bagi ekonomi pertanian. PBB menaksir, 30 persen tamanan bahan pangan, tergantung dari binatang pembantu penyerbukan.
Riset Tandingan
Temuan para peneliti îtu menunjukkan, betapa pentingnya melakukan ujicoba untuk menjamin bahwa pestisida yang diproduksi tidak berkhasiat membunuh lebah. Menimbang ancaman bagi koloni lebah, Perancis melarang peredaran sebuah pestisida buatan pabrik kimia Swiss, Syngenta pada bulan Juni lalu.
Sebaliknya, dinas perlindungan konsumen Jerman untuk sementara mencabut larangan pestisida yang diduga membunuh lebah. Kelompok pengawas pestisida mengkhawatirkan, bahwa tindakan itu merupakan bagian dari pola yang meluas bagi pengecualian aturan.
Juga laporan lainnya menunjukkan kelemahan dari riset yang dilakukan tim Richard Gill. Juliet Osborne dari University of Exeter, Inggris menulis dalam jurnal ilmiah Nature, riset itu tidak menunjukkan korelasi dari semua faktor yang kemungkinan merugikan koloni lebah.
"Misalnya, hingga kini tidak ada petunjuk nyata mengenai efek relatif dari pestisida terhadap koloni lebah, yang dibandingkan dengan efek serangan parasit, penyakit atau dari sumber makanan", tulis Osborne.
Gill memang memberikan rekomendasi kepada badan keamanan bahan pangan Eropa, untuk melakukan ujicoba lebih lanjut efek pestisida pada lebah dewasa maupun larva lebah. Dia juga mengharapkan cara baru untuk mengukur nilai paparan kumulatif terhadap spesies yang berbeda-beda.
Disebutkannya, riset sebelumnya kebanyakan mengamati efek pestisida terhadap individu lebah, bukan pada koloni lebah.
as/dk (Reuters, AFP)