Ya, inilah Piala Dunia U-17: pesta besar untuk 504 pemain dari 24 negara wakil enam konfederasi.
Mereka segera beraksi untuk total 52 laga sepanjang 22 hari, dari 10 November hingga 2 Desember 2023 di empat stadion: Jakarta Internasional Stadium (Jakarta), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Manahan (Solo).
Tidak ada nama Nigeria, tim paling sukses di edisi sebelum: lima kali jawara, pertama kali di Cina 1985. Afrika, kali ini diwakili Mali, Maroko, Burkina Faso dan Senegal.
Tapi ada Brasil, juara empat kali, terakhir di kandang sendiri pada 2019 sebelum turnamen dihentikan sebab pandemi Covid.
Dan Brasil, juara pada 1997, 1999, 2003 dan 2019, berpotensi menyamai rekor Nigeria, kembali ke final untuk ke-7 kali, juara dengan rekor tambahan: tim pertama yang mencatatkan total gol lebih dari 200.
Brasil memang percaya diri. Mereka datang ke Indonesia dengan status juara Amerika Selatan di Ekuador, tidak terkalahkan dalam sembilan laga dan menyikat Argentina di final. Skuad Phelipe Leal juga produktif, mengemas 11 gol dan hanya bobol tiga kali.
Keren? Iya. Namun, Brasil mesti melewati ujian di Grup C, terutama untuk dua laga mereka vs Iran dan Inggris di Jakarta Internasional Stadium.
Grup C memang neraka. Sama seperti Grup D yang dihuni raksasa Argentina, Polandia dan Senegal. Semua laga di stadion Si Jalak Harupat pasti heboh.
Terutama dua laga Jepang, raksasa Asia versus 'Raja Afrika', Senegal dan versus Argentina, tim yang berambisi merebut gelar dunia seperti para senior mereka di Qatar 2022.
Kick-off turnamen digelar 10 November di Gelora Bung Tomo, Surabaya, via duel Panama vs Maroko. Malamnya, di Hari Pahlawan itu, anak-anak muda Indonesia memulai kampanye hebat mereka di Grup A vs Ekuador, runner-up yang juga tidak terkalahkan di Amerika Selatan.
Ada mimpi besar buat skuad Bima Sakti di sebuah medium bernama Piala Dunia. Latihan sebulan di Jerman, semoga, bisa mengkatrol percaya diri di laga perdana itu.
Dua pemain diaspora, Welber Jardim (Sao Paulo U-17) dan Amer Berkic (Hoffenheim U-17), diharap bisa memberi arti, juga dukungan penonton. Konon, 35 ribu tiket dari kapasitas 42 ribu tempat duduk, sudah ludes seminggu sebelum laga.
Semangat Surabaya di Hari Pahlawan, riuh rendah Bung Tomo dengan yel-yel "G A R U D A", pastinya, bikin adrenalin Arkhan cs meningkat.
Ayo, anak muda. Tunjukkan pada dunia: ini Indonesia!
Ini Garuda!
Hardimen Koto: pengamat, analis dan komentator sepak bola
*tulisan ini menjadi tanggung jawab penulis.