PM Selandia Baru: Kita Berhasil Kalahkan COVID-19 Lagi
5 Oktober 2020Pemerintah Selandia Baru mengklaim telah berhasil meminimalisasi penyebaran virus SARS-CoV-2 pada akhir Mei lalu, setelah menerapkan kebijakan lockdown atau pembatasan wilayah ketat secara nasional, terbukti tidak ada kasus penularan COVID-19 selama 102 hari.
Namun sebuah klaster baru muncul di Auckland pada bulan Agustus, sehingga kota berpenduduk 1,5 juta itu harus kembali 'terkunci' selama hampir tiga minggu.
Dengan tidak adanya kasus baru yang dikonfirmasi di Auckland selama 12 hari, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pada hari Senin (05/10) bahwa virus itu sekarang telah berhasil 'dikendalikan' dan memberi ucapan selamat kepada masyarakat karena mampu bertahan dalam masa lockdown kedua.
"Rasanya lebih lama dan berlarut-larut, ini seperti tahun yang sangat panjang," kata Ardern. "Namun terlepas dari ini, warga Auckland dan Selandia Baru tetap berpegang pada langkah-langkah yang telah berhasil dua kali, dan kembali mengalahkan virus,'' tambahnya.
Ardern mengatakan, mulai Rabu (07/10) malam, Auckland akan bergabung dengan seluruh wilayah Selandia Baru untuk menyandang status tingkat satu, yakni level terendah di antara empat tingkat sistem peringatan virus corona.
"Saat kita bersatu kembali sebagai sebuah negara pada tingkat satu, kita dapat merasakan suatu kebanggaan bahwa kita berhasil mencapai posisi itu bersama-sama," tegas Ardern.
Atas perubahan status ini, Auckland tidak lagi menerapkan pembatasan sosial sehingga memungkinkan perhelatan olahraga rugby Bledisloe Cup pada 18 Oktober mendatang di Taman Eden.
"Ini adalah berita positif bahwa (penggemar rugby di Auckland) akan dapat menikmati pertandingan uji coba rugby," kata Klub Rugby Selandia Baru lewat sebuah pernyataan.
Kasus COVID-19 di Selandia Baru
Selandia Baru sejauh ini mencatat 1.499 kasus, dengan 25 kasus kematian akibat COVID-19 dari total populasi lima juta penduduk. Pada Senin (05/10), terdapat 40 kasus aktif.
Ardern, yang akan mengikuti pemilihan umum pada 17 Oktober mendatang, mengingatkan bahwa kesuksesan penanganan virus corona tidak berhenti begitu saja. Ardern melihat ada penurunan penggunaan aplikasi pelacakan COVID-19 dan penurunan jumlah tes virus.
"Kebangkitan virus bukan satu-satunya kekhawatiran kami, munculnya kembali rasa puas diri juga jadi kekhawatiran kami," kata Ardern.
Ardern memperingatkan warga Selandia Baru untuk tidak berpuas diri, mendorong warga untuk menjalani tes jika merasa sakit, disiplin mencuci tangan dan melacak pergerakan mereka.
ha/pkp (AFP, dpa)