PM Thailand Mencalonkan Diri dalam Pemilu 2023
23 Desember 2022Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha sempat berkuasa sebagai panglima militer dalam kudeta tahun 2014 sebelum memperkuat posisinya dalam pemilu 2019 yang kontroversial. Namun, popularitasnya kini sedang menurun.
"Partai Persatuan Bangsa Thailand yang baru dibentuk, telah menawarkan diri untuk mendukung saya menjadi kandidat PM dalam pemilihan umum berikutnya," katanya kepada wartawan di luar Gedung Pemerintah di Bangkok, Jumat (23/12).
"Saya akan menjelaskannya hari ini ... bahwa saya telah memutuskan untuk bergabung dengan tawaran tersebut," tambah Prayut.
Diusung partai berbeda
Prayut Chan-O-Cha secara luas diperkirakan akan meninggalkan Partai Palang Pracharath (PPRP), yang memimpin koalisi yang berkuasa. Sebelumnya, PPRP telah mengumumkan akan mendukung Wakil PM Prawit Wongsuwan menjadi kandidat partai dalam pemilu mendatang.
Prayut dan Prawit sama-sama bertugas di militer Thailand dan hubungan politik mereka telah terjalin selama beberapa dekade. Prayut mengatakan bahwa ikatan antara keduanya tetap kuat meskipun jalur politik mereka terpisah.
Pada September lalu, Mahkamah Konstitusi Thailand memutuskan batas masa jabatan delapan tahun Prayut sebagai perdana menteri akan berakhir pada tahun 2025.
Tanggal pemilihan umum belum diputuskan, tetapi jika tidak diputuskan lebih awal, parlemen akan mengakhiri masa jabatan PM Prayut pada Maret 2023, dengan persiapan pemungutan suara pada bulan Mei 2023 atau dua bulan setelahnya.
Partai oposisi Pheu Thai unggul dalam jajak pendapat sementara. Tetapi konstitusi Thailand saat ini, yang dirancang di bawah pemerintahan militer, mendukung partai-partai yang terkait dengan militer.
ha/as(AFP)