Polisi: Pengungsi Suriah Diduga Ikut Aksi Pelecehan Seksual
8 Januari 2016Otoritas keamanan kota Köln mengklaim sebagian tersangka kasus pelecehan seksual massal di malam tahun baru merupakan pencari suaka asal Suriah. Menurut laporan harian Die Welt, temuan tersebut didapat setelah polisi menahan para tersangka.
Laporan itu mengutip keterangan sejumlah anggota kepolisian yang memeriksa surat keterangan jatidiri milik setidaknya 100 orang tersangka yang berperilaku mencurigakan di lokasi kejadian pada malam pergantian tahun.
Sebanyak 71 orang diidentifikasi dan 11 lainnya ditahan. Menurut laporan mingguan Welt am Sonntag polisi mencatat setidaknya 32 laporan tindak kriminal. "Berbeda dengan apa yang dipublikasikan sebelumnya, polisi melakukan pemeriksaan identitas pada sejumlah orang yang dicurigai terlibat." Media konservatif tersebut. lebih lanjut menulis: "Kebanyakan adalah pencari suaka yang baru tiba di Jerman."
Laporan yang dipoles
Laporan pertama yang dipublikasikan kepolisian kota Köln cuma menyebut sekelompok orang yang berasal dari "Arika Utara dan Arab." Harian Kölner Stadt-Anzeiger melaporkan, perwira kepolisian yang memimpin operasi di lapangan awalnya ingin menambahkan pencari suaka asal Suriah ke dalam skema pelaku, tapi ditolak oleh perwira senior dengan alasan akan menyebabkan "kejanggalan politik."
Hingga kini masih belum jelas apakah pencari suaka asal Suriah tersebut merupakan pelaku tindak pelecehan seksual.
Welt am Sonntag juga menerima informasi yang membantah pernyataan resmi kepolisian Köln, bahwa motif utama pelaku adalah melakukan tindak pencurian dan perampasan benda berharga, sementara delik pelecehan seksual terjadi tanpa direncanakan. "Yang terjadi sebenarnya kebalikannya," tutur seorang aparat yang bertugas.
"
Pelecehan seksual tujuan utama
Buat kebanyakan tersangka asal Arab, pelecehan seksual adalah prioritas, atau, untuk mengutarakannya dari sudut pandang mereka, untuk mendapat kesenangan seksual. Sekelompok pria mengerubungi korban perempuan, menutup jalur lari dan mulai menggerayanginya," tulis mingguan tersebut mengutip aparat kepolisian yang enggan disebut namanya.
Menyusul kasus pelecehan seksual massal di Köln, pemerintah Jerman berencana memperketat proses penerimaan suaka. Kanselir Angela Merkel mengklaim dirinya akan mengkaji ulang peraturan deportasi yang terlalu ketat. '
Hal serupa diutarakan Wakil Kanselir, Sigmar Gabriel. Menurutnya saat ini pemerintah harus "memanfaatkan setiap peluang dalam hukum internasional untuk memulangkan pencari suaka kriminal kembali ke negaranya."
rzn/as (afp,dpa,rtr)