Ponsel Akan Gantikan Dompet
5 Juli 2012Pakar strategi pasar telah lama membidik potensi transaksi keuangan mobile. Bisnis di sekor ini telah berkembang dengan cepat. Pada tahun 2010, transaksi melalui ponsel bernilai sekitar 50 miliar US Dollar dan tahun 2011 diperkirakan jumlahnya dua kali lipat. Peneliti pasar Amerika Serikat Gartner meperkirakan, tahun ini nilai transaksi mobile akan naik menjadi lebih dari 170 miliar Dollar.
Booming di Negara Berkembang
Saat ini, SMS merupakan fasilitas yang paling umum digunakan dalam transaksi uang melalui ponsel. Tercatat, transaksi terbesar terjadi di Afrika, Timur Tengah dan Asia, di mana pemakaian ponsel lebih luas dan karena tidak terdapat banyak bank atau jarak bank yang jauh. Transaksi melalui SMS terutama populer di Kenya dan Filipina.
Namun secara global transaksi mobile tidaklah besar. Di Amerika Utara dan Eropa transaksi ini tersendat, karena pembayaran melalui telefon seluler hanya satu dari begitu banyak pilihan transaksi. Dan sampai kinipun, baik kartu kredit atau online banking tidak mampu menggusur uang tunai dalam transaksi. Namun Volker Briegleb dari majalah komputer c't merasa yakin, transaksi mobile memiliki masa depan yang bagus.
Belum Ada Terobosan di Negara Barat
Sekarang tersedia satu teknologi yang memiliki potensi untuk meyakinkan orang akan transaksi seperti ini: Near Field Communication NFC. Dan perusahaan telekomunikasi raksasa Jerman Deutsche Telekom berencana untuk memperkenalkan teknologi ini di Jerman dan di Eropa dengan bekerja saman dengan MasterCard.
NFC bahkan lebih mudah dioperasikan daripada transfer berbasis SMS. Data rekening bank dan kartu kredit disimpan dalam ponsel, sehingga orang tidak membutuhkan berbagai kartu dengan chip lagi. Konsep ini dinamakan “mobile wallet” atau dompet mobile. Saat membayar di kasir, kita tinggal membubuhkan kode keamanan, memilih dari rekening mana pembayaran dilakukan dan menggesek dompet mobile di atas sensor. Transaksi berjumlah kurang dari 25 Euro akan langsung dibukukan. Sementara nilai transaksi yang lebih tinggi akan melalui tahap keamanan yang lain, dengan misalnya membubuhkan kode rahasia ke dua.
Apakah Aman?
Peter Vesco, dari Payment Department Deutsche Telekom, meyakinkan transaksi seperti ini aman dari segala bentuk kriminal di internet. “Sejauh pengetahuan yang kami miliki saat itu, teknologi ini sama amannya seperti membayar dengan menggunakan kartu chip. Dan keuntungan lain, jika kehilangan dompet mobile yang berupa ponsel, kita tidak usah repot untuk menginformasikan bank-bank, tapi cukup menelefon Telekom untuk memblokir seluruh rekening kita.”
Uji coba pertama transaksi mobile berjalan dengan sukses. Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan kereta api Jerman Deutsche Bahn telah memanfaatkan teknologi NFC ini, juga beberapa bank-bank tabungan dan merasa puas. Beberapa bulan lalu, MasterCard telah mulai menginstal perangkat pembaca dompet mobile di Jerman, terutama di pompa bensin, restoran dan beberapa toko ritel.
Berjalan Lambat
Volekr Briegleb mengakui, perlu waktu lama untuk memperkenalkan teknologi ini kepada masyarakat luas. “Setiap orang menunggu sampai yang lain memulai. Sementara pasar baru akan bergerak jika telah cukup banyak konsumen yang memiliki ponsel untuk hal ini. Dan konsumen juga tidak meilhat kebutuhan untuk membeli ponsel yang sesuai dengan teknologi NFC jika mereka tidak tahu dapat dipergunakan di mana saja. Dan produsen ponsel sendiri tidak meilihat alasan untuk membuat ponsel seperti ini.“ Melihat situasi ini, peneliti pasar Gartner meperkirakan tidak akan terjadi terobosan di dunia sampai tahun 2015.
Deutsche Telekom mengatakan, proyek transaksi ini harus mendapatkan dukungan. Karena hanya sebagian kecil ponsel yang beredar saat ini yang memungkinkan dapat menggunakan teknologi NFC, Deutsche Telekom menempelkan stiker penyimpan data pada ponsel atau
“teknologi jembatan“ seperti disebut Peter Vesco.
Dibutuhkan Solusi Sementara
Sebenarnya stiker penyimpan data ini bisa juga digunakan tanpa ponsel, cukup dilekatkan pada dompet atau gantungan kunci. Namun demikian Peter Vesco menyarakan untuk memanfaatkan ponsel. “Menurut survei kami, 80 persen orang selalu membawa telefon seluler mereka. Oleh karenanya lebih baik jika teknologi NFC dimasukkan dalam perangkat ini.“
Volker Briegleb mengatakan, terdapat hambatan psikologis tinggi yang harus diatasi sebelum konsumen disipakan untuk menngunakan teknologi seperti ini. Namun perusahaan-perusahaan besar sudah mengendus bisnis besar untuk jangka panjang, “Bagi perusahaan seperti Google, Microsoft atau Telekon tampaknya pasar transaksi mobile sudah cukup besar, sehingga mereka sudah mempersiapkan diri.“ Dan transaksi ini hanya dikenakan biaya sangat rendah untuk menjaring sebanyak mungkin konsumen.