Protes Penghematan Di Yunani dan Spanyol
27 September 2012Demonstran dan polisi Yunani bentrok di Athena dan Madrid siang hari Rabu (26.9) seiring kemarahan rakyat akan penghematan baru di kedua negara zona Eropa, Yunani dan Spanyol.
Polisi memperkirakan sekitar 50 ribu demonstran turun ke jalan di Athena. Sedangkan penyelenggara menyebut hadir ratusan ribu pengunjuk rasa yang memrotes lantang “Uni Eropa, IMF, Keluar!”.
Situasi Meruncing di Yunani
Bentrok di ibukota Yunani terjadi ketika 200 orang dengan muka tertutup menyerang polisi dengan bom molotov dan batu-batu.
Polisi kemudian menyemprotkan gas air mata dan granat asap ke arah perusuh. Di depan parlemen polisi juga bersiap untuk menyemprotkan air ke arah demonstran. Namun akhirnya tak dilakukan, karena situasi sudah terkendalikan. Di Athena, lebih dari seratus anak muda ditangkap. Namun ini tak menghentikan kritik yang terus meluas, baik dari kubu serikat pekerja maupun dari kalangan politisi muda.
Anggota parlemen Jannis Michelogiannakis dari kubu „Kiri Demokratis“ memuji sikap Ketua partainya, Fotis Kouvelis yang berusaha mendesak agar pemerintah melonggarkan anggarannya. “Apabila situasinya terus begini, maka rakyat akan turun ke jalan membawa senjata, bukan sekedar meneriakkan yel-yel.” Michelogiannakis dikenal sebagai politisi muda yang sering menggunakan gambaran dramatis. Inipun kala pertama di Yunani, seorang anggota parlemen secara terbuka berbicara tentang perlawanan senjata.
Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras menghadapi tantangan besar, yang terkahir adalah aksi mogok 24 jam yang melumpuhkan negara.
Bergerak dibalik Layar
Sementara di ibukota Spanyol, Perdana Menteri Mariano Rajoy menghadapi protes keras hari Selasa (25.9) dan negara bagian Katalonia semakin gencar membahas kemungkinan resesi.
Dengan perkembangan seperti ini, Rajoy pun berhati-hati dalam meminta bantuan Uni Eropa. Persiapan untuk memenuhi persyaratan permohonan bantuan berlangsung di balik layar.
Kamis (27/9) ini, Perdana Menteri Spanyol itu menyampaikan anggaran 2013 yang lebih ketat daripada sebelumnya. Anggaran baru ini bertujuan juga menunjukkan bahwa Spanyol berusaha keras mengurangi defisit, meskipun terancam resesi dan 25% angka pengangguran. Padahal saat ini saja, Spanyol tampaknya bisa gagal memenuhi pengurangan defisit yang telah ditargetkan.