Puluhan Ribu Warga Suriah Mengungsi ke Libanon
21 Juli 2012Setelah serangan berdarah terhadap lingkungan terdalam kekuatan rezim Presiden Bashar al-Assad tampaknya militer reguler Suriah semakin terpecah. Menurut perkiraan lawan rezim, saat ini dua pertiga tentara membelot. Jumat (20/07) kembali seorang jenderal Suriah dan 20 perwira lainnya melarikan diri ke Turki. Di sana media melaporkan, dengan demikian sudah 22 jenderal yang membelot dan mencapai negara tetangga melewati perbatasan.
Serangan di Damaskus Rabu (18/07) juga menewaskan kepala dinas rahasia Hisham Bachtiar. Televisi nasional Suriah mengkonfirmasi tewasnya tokoh yang dikenal setia kepada rezim itu. Dengan tewasnya Hisham Bachtiar sudah empat pejabat kepercayaan Assad yang tewas akibat serangan Rabu lalu, termasuk di antaranya menteri pertahanan dan saudara ipar Assad.
Sejak terjadinya serangan bunuh diri di Damaskus, Presiden Suriah itu tidak memberikan pernyataan. Bashar al-Assad hanya tampak di televisi saat melantik menteri pertahanan baru Suriah Kamis (19/07) lalu. Meskipun demikian kementerian penerangan Suriah menampik spekulasi, dimana Presiden Asad bersedia untuk mengundurkan diri. Sebelumnya duta besar Rusia di Perancis, menyatakan hal terkait.
Eksodus ke Libanon
PBB melaporkan hanya dalam kurun 48 jam lebih dari 30 ribu warga Suriah melewati perbatasan ke negara tetangga Libanon. Demikian disampaikan juru bicara Badan usuran pengungsi PBB UNHCR di Jenewa Jumat (20/07). Harian Libanon Daily Star melaporkan, di Checkpoint Masnaa terlihat kemacetan mobil hampir sepanjang satu km dan dalam empat jalur. Masnaa terletak sekitar 50 kilometer dari ibukota Suriah Damaskus. Dilaporkan, serbuan pengungsi itu dimulai Rabu (18/07) setelah terjadinya serangan di Damaskus terhadap para petinggi rezim Suriah.
Di Turki menurut keterangan resmi, saat ini tercatat lebih dari 43 ribu warga Suriah tercatat sebagai pengungsi. Mereka ditampung dalam kamp tenda-tenda dan kontainer.
Pertempuran Mencapai Pusat Damaskus
Sementara itu di Damaskus, pemberontak melancarkan perang gerilya melawan pasukan dari Presiden Bashar al-Assad. Menurut keterangan aktivis, dalam dua hari terakhir di seluruh Suriah lebih dari 460 orang tewas.
Dalam pertempuran yang semakin berkobar memperebutkan Damaskus, pasukan pemerintah Jumat (20/07) berhasil merebut kembali sebuah kawasan yang dikuasai pemberontak. Dari keterangan pihak pemberontak, mereka sengaja mengundurkan diri dari kawasan tersebut untuk mengkonsentrasikan diri pada strategi serangan gerilyanya.
Juga di kawasan lainnya di Damaskus, pasukan pemerintah berusaha menaklukkan pemberontak dengan granat, senapan dan helikopter, sementara itu sedikitnya dua pos polisi serta sejumlah konvoi dan pos penjagaan diserang secara gerilya.
DK/dpa/afp/rtr