Putin Ulangi Retorik Pertempuran Eksistensial Lawan Barat
9 Mei 2023Dengan hanya sedikit tentara berpawai, tanpa jet militer melintas di udara, Rusia memperingati Hari Kemenangan di Eropa atau VE Day, pada Selasa (09/05). Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa (09/05) mengatakan kepada parade VE Day di Lapangan Merah Moskow bahwa Barat telah melepaskan "perang nyata" melawan Rusia,
"Hari ini peradaban sekali lagi berada pada titik balik yang menentukan," kata Putin pada peringatan tahunan yang merayakan kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. "Perang nyata telah dilancarkan melawan Tanah Air kita."
Pernyataan Putin ini diucapkan selang beberapa jam setelah pasukan Kremlin kembali menembakkan rentetan rudal jelajah ke Ukraina, yang diserbu Rusia lebih dari 14 bulan lalu dalam apa yang secara resmi disebut sebagai "operasi militer khusus."
Ukraina mengatakan pertahanan udara pihaknya telah menghancurkan 23 dari sedikitnya 25 rudal yang ditembakkan Rusia. Angkatan Udara mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa delapan rudal jelajah Kalibr ditembakkan dari kapal induk di Laut Hitam ke arah timur dan 17 dari pesawat strategis.
Pawai militer merayakan hari kemenangan tahun ini terlihat lebih padat dan singkat daripada tahun-tahun sebelumnya. Hanya sekitar 8.000 tentara terlihat berbaris di Lapangan Merah, ini adalah jumlah terendah sejak 2008. Bahkan pawai tahun 2020 saat dunia masih dilanda pandemi COVID-19, sekitar 13.000 tentara ikut berpawai, dan tahun lalu ada 11.000 tentara ambil bagian.
Tidak pula seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada jet militer yang terbang melintas, dan lebih sedikit peralatan yang dipamerkan dalam pawai. Acara tersebut, di luar kebiasaan, berlangsung kurang dari satu jam.
Scholz: Uni Eropa tidak boleh terintimidasi
Pemimpin Uni Eropa Ursula von der Leyen tiba di Kyiv, Ukraina, untuk menandai perayaan perdamaian dan persatuan Hari Eropa, sebuah balasan simbolis untuk parade militer Hari Kemenangan Moskow. Rudal jelajah yang diarahkan ke Ukraina diluncurkan beberapa jam sebelum Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, kepala cabang eksekutif Uni Eropa, tiba di Kyiv.
Sementara Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Selasa mengatakan Uni Eropa tidak boleh terintimidasi oleh pertunjukan kekuatan militer Moskow dan terus mendukung Ukraina selama diperlukan.
"2.200 kilometer timur laut dari sini, Putin mengarak tentara, tank, dan misilnya hari ini," kata Scholz kepada anggota parlemen dalam pidatonya di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, menurut pernyataan yang telah disiapkan.
"Kita tidak boleh terintimidasi oleh permainan kekuasaan seperti itu! Mari tetap teguh dalam mendukung Ukraina - selama diperlukan!"
Pertempuran eksistensial melawan Barat?
Bagi orang Rusia, VE Day menandai peringatan 78 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua. Uni Soviet yang saat itu mencakup negara-negara seperti Rusia, Ukraina, dan Belarusia, kehilangan 27 juta warga mereka dalam apa yang disebut orang Rusia sebagai "Perang Patriotik Hebat". Jumlah ini lebih banyak daripada korban jiwa dari negara lain mana pun.
Putin berulang kali membingkai perang di Ukraina sebagai konflik proksi dengan Barat. Narasi resmi Kremlin tentang perang menggambarkan pertempuran eksistensial dengan Barat, yang dalam pandangan Moskow hanya menggunakan Ukraina sebagai alat untuk menghancurkan Rusia. Versi ini mendominasi liputan media pemerintah Rusia tentang perang di Ukraina.
Rusia juga memberlakukan tindakan pengamanan besar-besaran untuk peringatan tersebut. Pihak berwenang sangat membatasi penggunaan pesawat nirawak dan layanan berbagi kendaraan di Moskow, dan bahkan pemakaian jet ski di kanal St. Petersburg.
Prosesi turun ke jalan sambil memegang potret kerabat yang meninggal atau bertugas di Perang Dunia II juga telah dibatalkan di beberapa kota di Rusia. Sejumlah pihak berspekulasi, bahwa alasan untuk ini bukanlah keamanan tetapi fakta bahwa orang Rusia mungkin membawa potret kerabat yang meninggal di Ukraina ke prosesi tersebut, yang menggambarkan skala kerugian Rusia dalam konflik yang berlarut-larut.
Media Rusia menghitung setidaknya ada 24 kota di Rusia yang membatalkan parade militer 9 Mei untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Pejabat daerah menyalahkan "masalah keamanan" yang tidak ditentukan atau secara samar merujuk pada "situasi saat ini" untuk pembatasan dan pembatalan. Tidak jelas apakah keputusan ini dibuat dengan berkoordinasi dengan Kremlin.
Daftar tamu Lapangan Merah juga sedikit di tengah isolasi diplomatik atas Putin. Awalnya, hanya satu pemimpin asing yang diharapkan menghadiri parade tahun ini, yakni Presiden Kyrgyzstan, Sadyr Zhaparov. Tamu asing ini pun lebih Itu satu tamu asing lebih banyak dari tahun lalu, ketika tidak ada pemimpin yang datang.
Pada menit terakhir pada hari Senin (08/05), para pejabat mengumumkan bahwa para pemimpin Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan juga dalam perjalanan menuju ke Moskow.
ae/hp (AP, Reuters, AFP)