Ramadhan di Jerman
Bulan yang penuh perayaan. Satu kesempatan bagi warga Jerman untuk mengenal lebih dekat Islam dan pemeluknya.
Bulan Suci
Bagi sekitar 4 juta warga Muslim Jerman, tahun ini tanggal 18 Juni 2015 merupakan awal bulan puasa. Bulan yang penuh dengan perayaan. Tradisi serta keyakinan mewarnai kehidupan sehari-hari pada bulan suci ini.
Tantangan
Tahun 2015, bulan Ramadhan jatuh pada musim panas. Dengan durasi puasa lebih lama, sekitar 18 jam, menjadi satu perjuangan dan tantangan tersendiri.
Waktu Berpuasa
"… dan makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar," tertera dalam surat al Baqarah 187, menandai dimulainya saat untuk berpuasa. Di Jerman, baru pada tahun 2008 organisasi-organisasi Muslim menyepakati untuk memakai metode yang seragam dalam menghitung awal dan lamanya berpuasa.
Dialog
Banyak tenda yang dibangun khusus pada bulan Ramadhan, yang terbuka bagi siapa saja. Warga non Muslim berkesempatan untuk mengenal lebih dekat mengenai Islam atau puasa serta tradisi yang menyertainya, misalnya turut berbuka puasa bersama. Ini merupakan kesempatan bagi warga untuk berdialog.
Tradisi
Di kota-kota Jerman dengan komunitas Muslim yang besar, sejak dulu bulan Ramadhan merupakan satu kesempatan untuk mengenal tradisi Islam, terutama tradisi Turki. Seperti misalnya lewat Festival Ramadhan yang digelar di kota Berlin.
Pesta Manis
Setelah berpuasa selama sebulan penuh, warga Muslim Jerman pun patut merayakan kemenangan yang mereka raih. Terutama warga Turki, tiga hari lamanya mereka melangsungkan pesta, yang menurut tradisi Turki disebut Zuckerfest, Pesta Manis.
Perayaan
Di hari kemenangan, sekitar 1,5 milyar warga Muslim merayakan Idul Fitri di seluruh dunia. Juga di Jerman, pada hari tersebut, warga Muslim tumpah ruah di mesjid menyelenggarakan sholat Id, dilanjutkan dengan kunjungan kepada para kerabat dan teman.