Rencana Trump Tarik Ribuan Pasukan dari Jerman Membingungkan
10 Juni 2020Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert menolak menanggapi rencana itu dan mengatakan, dia baru akan berkomentar hanya jika ada informasi resmi dari Washington.
Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengatakan bahwa hubungan AS-Jerman memang menjadi "makin rumit" sejak Donald Trump menjadi presiden.
"Jika itu menyangkut penarikan sebagian pasukan AS, kami akan perhatikan hal itu," kata Maas kepada harian Bild am Sonntag akhir pekan lalu.
Sementara Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer juga menolak untuk berspekulasi, selama belum menerima konfirmasi dari pemerintah AS.
Memang tidak ada rincian tentang pasukan mana yang akan ditarik dari Jerman dan dari pangkalan mana. Recana penarikan pasukan itu sebelumnya dibertakan oleh harian terkemuka AS Washington Post dan The Wall Street Journal pada akhir minggu, mengutip pernyataan pejabat tinggi AS.
Ribut-ribut tanpa substansi?
Mantan Dubes AS di Jerman John Kornblum mengatakan, pengumuman Donald Trump itu hanya salah satu dari banyak "isu sesaat" yang dilontarkan Presiden AS dan nantinya berakhir "tanpa tindakan substansial."
"Perkiraan saya, tidak akan terjadi penarikan pasukan itu," kata John Kornblum kepada harian Jerman Passauer Neue Presse hari Senin (08/06). Kornblum menjabat sebagai Duta Besar AS di Berlin dari tahun 1997 sampai 2001. "Trump sudah biasa mengumumkan sesuatu yang besar, lalu tidak melakukannya," tambahnya.
Presiden Donald Trump memang pernah melontarkan rencana penarikan pasukan pada tahun 2019, ketika dia mengeritik bahwa mitra-mitra di NATO tidak memberikan kontribusi yang cukup. Namun, hal itu tidak pernah ditindaklanjuti.
Pensiunan Letnan Jenderal Ben Hodges, yang pernah menjabat Komandan Angkatan Darat AS di Eropa dari tahun 2014 hingga 2017 dan ditempatkan di Jerman, mengatakan bahwa jika penarikan pasukan itu benar dilakukan, itu adalah kesalahan besar. Namun dia juga meragukan bahwa rencana itu benar-benar akan direalisasi.
Kepentingan AS di Eropa dan NATO
Saat ini diperkirakan ada sekitar 34.500 personel militer AS yang ditempatkan di Jerman, namun tidak ada statistik yang resmi. Dari jumlah itu, sekitar 10.000 pasukan berasal dari Angkatan Udara, yang ditempatkan di dua pangkalan militer AS di Ramstein dan Spangdahlem. Sisanya adalah pasukan angkatan darat dan marinir.
Sebagian besar pasukan AS di Jerman ditempatkan di Grafenwöhr, negara bagian Bayern di Jerman selatan. Komunitas militer AS sudah berada di sini selama bertahun-tahun. Warga Jerman di daerah ini sudah terbiasa dengan kehadiran militer AS dan menganggapnya bagian dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, kehadiran militer AS juga membantu perekonomian lokal.
Dari aspek pertahanan, Ben Hodges khawatir kemampuan intelijen dan operasional AS akan berkurang jika penarikan pasukan benar-benar dilaksanakan. Langkah itu "akan menghilangkan kemampuan AS, baik secara logistik, intelijen, atau komunikasi maupun teknis. Ini adalah kemampuan yang diperlukan untuk mendukung kekuatan taktis AS," katanya.
"Pasukan AS di Jerman berada di sana bukan untuk melindungi Jerman," kata Ben Hodges, tapi justru untuk meningkatkan kapasitas militer AS." Jerman memungkinkan kita untuk maju - pangkalan udara Ramstein, rumah sakit di Landstuhl, markas logistik – semua itu untuk kepentingan Amerika Serikat, untuk keamanan kita dan juga kontribusi kita pada NATO," pungkasnya.
(hp/rap)