Rusia Gencarkan Serangan Rudal, Cina Desak Perundingan Damai
18 Mei 2023Militer Ukraina hari Kamis (18/5) melaporkan rangkaian serangan rudal Rusia di ibukota, Kyiv dan di Ukraina tengah dan selatan. Sirene serangan udara terdengar meraung di seluruh negeri. Kebanyakan rudal berhasil ditangkis oleh sistem pertahanan udara. Penduduk Kyiv diminta untuk tetap tinggal di tempat perlindungan.
"Menurut informasi awal, jatuhnya puing rudal tercatat di distrik Darnytskyi di ibu kota. Data korban dan kehancuran saat ini sedang diverifikasi," tulis Serhii Popko, kepala administrasi sipil dan militer Kyiv, di Telegram.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan, belum ada laporan tentang korban setelah puing-puing rudal berjatuhan dan menyebabkan kebakaran di sebuah fasilitas garasi di Darnytskyi. Dia memperingatkan warga untuk tetap tinggal di tempat perlindungan. Militer juga melaporkan serangan "rudal jelajah" di wilayah Vinnytsia, Ukraina tengah.
Pejabat di kota selatan Odesa mengatakan, satu orang tewas akibat serangan rudal Rusia di sebuah fasilitas industri. Dua orang lagi terluka, kata juru bicara administrasi militer Serhiy Bratchuk di Telegram.
Ledakan di jalur rel kereta api di Krimea
Pejabat Krimea mengatakan, lalu lintas kereta api dihentikan setelah ada ledakan di jaringan rel dan sebuah kereta barang yang mencoba lewat terguling.
Lalu lintas kereta api yang dihentikan itu adalah jalur kereta antara Simferopol, ibu kota semenanjung Krimea, dan kota Sevastopol, kata gubernur Krimea yang dipasang Rusia Sergei Aksyonov, hari Kamis, (18/05).
Dalam pernyataan yang diposting di aplikasi media sosial Telegram, Sergei Aksyonov mengatakan bahwa sebuah kereta barang berisi biji-bijian terguling, tapi tidak ada korban.
Sebelumnya, kanal Telegram Baza, yang memiliki hubungan dekat dengan dinas keamanan Rusia, melaporkan ada ledakan di jalur kereta api di wilayah itu. Tidak disebutkan apakah ledakan itu sabotase atau serangan bom. Rusia menganeksasi Krimea pada tahun 2014, setelah mengerahkan pasukan tanpa lencana dan merebut markas-markas militer Ukraina.
Cina desak Kyiv dan Moskow berunding
Utusan khusus Cina untuk urusan Eurasia Li Hui mengatakan, tidak ada solusi segera untuk konflik di Ukraina. Li Hui awal minggu ini berkunjung ke Kyiv untuk mencari kemungkinan perundingan. Dia berulang kali meminta Kyiv dan Moskow untuk terlibat dalam pembicaraan guna mengakhiri perang.
Li Hui adalah pejabat tertinggi Cina yang berkunjung ke Kyiv sejak perang dimulai. Cina hingga saat ini mengambil sikap mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin dan mempersalahkan Barat atas meruncingnya konflik di Ukraina.
"Tidak ada obat mujarab untuk menyelesaikan krisis. Dan semua pihak harus mulai dari diri mereka sendiri, membangun rasa saling percaya dan menciptakan kondisi untuk menghentikan perang dan berbicara (satu sama lain)," kata Li Hui, menurut pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri di Beijing. hp/yf (rtr, afp, ap)