Said Aqil Siradj Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU)
6 Agustus 2015KH Said Aqil Siradj ditetapkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (NU) untuk periode 2015- 2020. Hal ini sesuai hasil pemungutan suara yang dilakukan di alun-alun Kabupaten Jombang, yang diikuti 417 perwakilan dari pengurus wilayah, pengurus cabang, dan pengurus cabang internasional NU.
Dalam pemungutan suara, Said Aqil memperoleh 287 suara, As'ad Ali 107 suara, dan Gus Sholah 10 suara. Pemilihan seharusnya dilanjutkan dengan putaran kedua, namun Kiai As'ad Ali memutuskan untuk mundur dari pencalonan dan dan mendukung Said Aqil.
Sebelumnya KH Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Sembilan kiai dalam forum ahlul halli wal aqdi (AHWA) tadinya memilih KH Mustofa Bisri atau Gus Mus sebagai Rais Aam, tapi yang bersangkutan menyatakan menolak pemilihan itu.
Pemilihan satu putaran
Setelah terpilih, KH Said Aqil Siradj mengucapkan terima kasih kepada peserta Muktamar. "Ia juga menyampaikan terima kasih kepada As'ad Ali, yang dinilainya telah berbesar hati untuk mundur dari pencalonan, sehingga pemilihan Ketum PBNU dilakukan satu putaran saja.
Padahal beliau bisa untuk melakukan dua putaran, namun dengan kebesaran hatinya hanya melaksanakan satu putaran," ujar Said Aqil dalam pidatonya.
Dengan terpilihnya Said Aqil, berakhirlah rangkaian acara Muktamar NU Ke-33 di Jombang, Jawa Timur. Muktamar itu resmi ditutup pada Kamis (06/08) dini hari.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Said Aqil Siradj pantas memimpin kembali Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Wapres Jusuf Kalla sambut hasil Muktamar
"Ya, tentu karena pemilihannya demokratis, kita ucapkan selamat dan saya kira Pak Akil punya pengalaman yang baik, jadi NU pantas sebagai ketua dipilih lagi," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, sebagaimana dikutip Kompas Online.
Mengenai isu kisruh yang sempat terjadi selama muktamar NU, Kalla menilai konflik itu hanya sebatas perbedaan pandangan yang masih bisa dijembatani.
"Biasa perbedaan pandangan, selama menjalankan secara baik, kemudian perbedaan pandangan itu selesai juga setelah berdialog lagi" kata Wakil Presiden.
hp/rn (muktamarnu.com, kompas, detik)