Saya Belajar Bahasa Jerman, Karena...

Margot berasal dari Brasil. Anak perempuan berusia 12 tahun itu tertarik dengan tema perlindungan lingkungan dan bahasa Jerman. Baginya ini bukan hanya urusan belajar, tetapi juga cara untuk mengenal keluarganya secara lebih dekat. "Saya belajar bahasa Jerman, karena di sekolah ada pelajaran bahasa Jerman. Nenek saya dilahirkan di Jerman, tetapi ayah dan ibu saya tidak bisa bahasa Jerman." Nenek Margot berasal dari Jerman. Sekarang ia ingin mengetahui lebih banyak tentang asal-usul neneknya. Dan ia yakin, cara terbaik yang dapat dilakukannya adalah dengan mempelajari bahasanya.

Begitu juga dengan Alena yang kini tinggal di Selandia Baru. Ketertarikannya terhadap bahasa Jerman juga berkaitan dengan asal-usulnya. Tetapi kisahnya sama sekali berbeda dengan Margot. "Saya dibesarkan di Namibia yang merupakan bekas koloni Jerman. Disana ada sekolah, taman kanak-kanak dan toko-toko Jerman. Karena itu, ibu saya memasukkan saya ke TK Jerman. Disanalah saya belajar bahasanya." Saat keluarganya pindah ke Selandia Baru, Alena tidak lagi dikelilingi pengaruh Jerman. Tiga tahun lamanya ia tidak berbicara bahasa Jerman, sehingga banyak kata-kata yang ia lupa artinya. Tetapi kemudian ia mulai lagi belajar bahasa Jerman - sekarang ia bahkan sudah bisa menceritakan lelucon dalam bahasa Jerman. Alena menganggap lelucon Jerman lebih lucu daripada lelucon dalam bahasa Inggris.

Anak-anak seperti Alena dan Margot sepertinya menganggap belajar bahasa Jerman sebagai sebuah permainan yang menyenangkan. Namun bagi Nalan asal Bulgaria, ini tema yang serius. "Saya belajar bahasa Jerman, karena saya menyukai bahasanya. Tetapi alasan utamanya karena suatu saat nanti saya ingin kuliah di Jerman. Tidak mudah bagi saya dalam memutuskan hal tersebut, tetapi kenyataan, bahwa Jerman adalah salah satu negara maju dan besar di Eropa telah membantu saya mengambil keputusan."

Sebagian besar orang yang belajar bahasa Jerman berasal dari Eropa. Khususnya dari negara-negara bekas Uni Soviet. Hampir enam juta warga di negara-negara tersebut mempelajari bahasa Jerman. Tetapi dari luar Eropa, seperti Amerika Latin, Afrika dan Asia, juga banyak penggemar bahasa Jerman. Mario, seorang wartawan dan Meksiko, termasuk diantaranya. "Saya belajar filsafat dan saya ingin mempelajari semua tradisi filsafat Jerman dan juga membaca teks dalam bahasa Jerman. Friedrich Nietzsche, Heidegger dan Leibnitz. Mereka bertiga adalah filsuf kesukaan saya." Selain itu menurut Mario, bertengkar dalam bahasa Jerman juga lebih seru. Kadang ia masih mengalami kesulitan dengan struktur kalimat. Tetapi ia tidak mau menyerah dan akan belajar terus.

Sarah Hofmann / Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Agus Setiawan