Selubung Baru Pelindung Radiasi Chernobyl
1 Desember 2016Selubung baru anti radiasi dari baja konstruksi khusus paling modern itu, menurut para insinyur Eropa yang mendesain dan membangunnya, dijamin, mampu mencegah bocoran radiasi hingga abad mendatang. Di dalamnya dipasang kran bangunan tercanggih, untuk membongkar bekas reaktor atom yang meledak tahun 1986 itu.
Selubung pelindung baru ini pecahkan rekor konstruksi pelindung terbesar yang dibangun manusia, dengan konstruksi 36.00 0 ton baja, tingginya 108 meter, lebar 257 meter dan disebut mampu bertahan dari gempa bumi berkekuatan 6 skala Richter dan Tornado skala tiga.
Saat terjadi kecelakaan reaktir nuklir di Ukraina itu, untuk mencegah meluasnya cemaran radiasi nuklir, sekitar 30 tahun silam itu para petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan yang disebut "Likuidator" diperintahkan untuk membuat selubung beton pelindung yang disebut Sarkofagus.
Kini sarkofagus darurat yang sudah berusia lebih 3 dekade itu bocor dan runtuh di berbagai bagian. Cemaran radiasi juga diyakini bocor lagi. Karena itulah pada 1997 negara-negara G-7 memutuskan pembangunan selubung baru dengan teknik termodern. Lebih 40 negara mendanai pembangunan selubung baru yang mulai dibangun 2010.
Bencana nuklir paling dahsyat
Chernobyl adalah idiom untuk bencana nuklir terbesar dalam sejarah umat manusia. 26 April 1986 terjadi kebakaran di reaktor nomor 4, yang menyebabkan meledaknya reaktor dan lumernya inti bahan bakar nuklir. Cemaran radiasi atom menyebar dari Ukraina ke Belarusia dan ke kawasan Eropa lainnya dalam radius lebih 200.000 kilometer persegi.
Akibat ledakan Chernobyl dan cemaran radiasi, kawasan di sekitar reaktor seluas 6400 kilometer persegi dinyatakan sebagai zone tertutup. Berapa banyak korban jiwa akibat kecelakaan nuklir itu, tidak ada catatan yang akurat. Laporan resmi menyebut sekitar 50 orang meninggal, baik akibat langsung maupun terpapar radiasi nuklir. Namun badan energi atom internasional-IAEA menaksir lebih 9.000 orang yang tewas.
Dari 800.000 petugas pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana atom yang dusebut "Likuidator", ditaksir lebih 100.000 meninggal sebagai dampak radiasi. Saat bertugas di reaktor Chernobyl yang meledak, tidak ada satupun petugas "Likuidator" yang diberi tahu atau memahami bahaya maut radiasi nuklir.
Penulis: Fabian Schmidt (as/ap)