Seorang Nenek Selamat dari Serangan Komodo
11 April 2013Haisah sedang duduk di luar rumahnya di pulau Rinca -- satu dari sejumlah pulau yang dihuni Komodo dan sering dikunjungi wisatawan -- membuat sapu dari pohon kelapa, saat reptil raksasa sepanjang dua meter menerkam dirinya.
“Semuanya tiba-tiba, seekor komodo menggigit tangan kanan saya,“ kata dia dari pembaringan rumah sakit tempat dia menerima perawatan akibat serangan. “Saya tak tahu (Komodo-red) datang dari arah mana.”
Bukan Kasus Serangan Pertama
“Pisau terjatuh dari tangan kanan saya saat komodo itu menenggelamkan giginya ke dalam pergelangan tangan. Saat itu tidak ada orang lain di sekitar dan saya tahu bahwa saya menghadapi sebuah pertarungan hidup mati.“
Tapi perempuan itu berhasil menghalau serangan: “Saya tendang salah satu kaki depan Komodo itu dengan sekuat tenaga. Cuma satu tendangan tapi itu membuat Komodo itu melepaskan gigitan di tangan saya, dan lalu saya berteriak minta tolong.“
Haishah mengalami luka serius dan membutuhkan 35 jahitan di rumah sakit dekat Labuan Bajo.
“Saya baik-baik saja. Saya harap tangan saya akan kembali normal agar saya bisa membuat sapu lagi,” kata dia sambil menambahkan bahwa kini tangannya sudah mulai bisa bergerak meski terbatas setelah awalnya lumpuh akibat gigitan Komodo itu.
Pada Februari lalu, seorang pemandu wisata yang sedang menelusuri pulau Rinca dan melewati sarang Komodo, juga mengalami luka akibat digigit oleh reptile raksasa itu di bagian kakinya.
Sebelumnya pada bulan yang sama, seekor Komodo menyerang pekerja di Taman Nasional Komodo, dan mengakibatkan luka serius yang harus ditangani di rumah sakit.
Reptil dengan Racun Maut
Hingga kini, Komodo diyakini berburu dengan strategi “menunggu lalu menggigit” – menggunakan racun bakteri di air liur mereka untuk memperlemah atau membunuh mangsa sebelum menyantapnya.
Namun penelitian terkini menemukan bahwa rahang “naga” itu memiliki kelenjar racun yang sangat canggih dan dapat mengakibatan kelumpuhan, kejang dan shock akibat pecahnya pembuluh darah.
Komodo hidup di sejumlah pulau di Indonesia, di mana habitat mereka dilindungi dan dianggap sebagai spesies yang rentan, dengan hanya beberapa ribu yang tersisa di seluruh dunia.
Reptil raksasa yang juga dijuluki “naga” ini bisa tumbuh hingga tiga meter dan berat hingga 70 kilogram.
ab/ hp (afp/dpa/ap)