Serangan Berdarah Guncang Afghanistan
6 Desember 2011Selasa (06/12), seorang pelaku serangan meledakkan dirinya di tengah massa warga Muslim Syiah, yang sedang merayakan Asyura di sebuah tempat ibadah di pusat kota Kabul. Menurut keterangan pihak kepolisian, sedikitnya 48 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainnya terluka. Dikhawatirkan jumlah korban tewas akan meningkat.
Dalam waktu hampir bersamaan, sebuah bom yang dipasang pada sepeda juga meledak di dekat mesjid utama di Mazar-i Sharif. Empat orang dilaporkan tewas dan 17 luka-luka akibat serangan ini.
Serangan Lain
Sementara dari wilyah timur laut Afghanistan juga dilaporkan terjadinya baku tembak antara pemberontak dan pasukan keamanan Afghanistan. Setidaknya, dua anggota poisi tewas, demikian dikatakan Gubernur Provinsi Badakshan Abdul Rauf Rasikh. Dan setidaknya lima anggota pasukana keamanan lainnya dilaporkan masih hilang. Kemungkinan mereka ditangkap pasukan Taliban.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Berlin, Kanselir Jerman Angela Merkel menyampaikan belasungkawa kepada korban serangan. Serangan terbaru ini menunjukkan beratnya tugas bagi Afghanistan untuk mencapai perdamaian, dikatakan Angela Merkel.
Kerjasama Jerman-Afghanistan
Kanselir Merkel dan Presiden Karzai menyatakan akan terus melanjutkan kemitraan Jerman-Afghanistan setelah tahun 2014. Jerman merasa bertanggung jawab atas nasib Afghanistan, dikatakan Angela Merkel. Menurut jadwal, Sampai tahun 2014, seluruh pasukan tempur NATO akan ditarik seluruhnya dari Afghnaistan.
Jadwal penarikan pasukan internasional ini juga menjadi tema utama yang dibahas dalam Konferensi Internasional bagi Afghanistan, yang digelar di Bonn, Jerman, senin (05/12). Konferensi membahas masa depan Afghanistan ini diikuti oleh delegasi dari 85 negara dan 15 organisasi internasional. Dalam konferensi ini diputuskan, Afghanistan akan tetap mendapat bantuan sampai tahun 2024. Berapa jumlah bantuan keuangan yang akan diberikan kepada Afghanistan baru akan ditentukan dalam konferensi negara donor di Tokyo, Jepang, bulan Juli 2012.
Syarat pemberian dana bantuan lanjutan ini antara lain adalah, pemerintah di Kabul dituntut untuk memerangi korupsi dan meningkatkan reformasi demokratis serta mementuk sebuah lembaga pengadilan yang independen.
Yuniman Farid/rtr/dpa/afp Editor: Hendra Pasuhuk