Seratusan Orang Tewas Akibat Bom di Nigeria
6 November 2011Jelang hari raya Idul Adha, aksi teror mengguncang Nigeria. Lebih dari seratus orang tewas dalam serangkaian serangan yang terjadi di Damaturu, timur laut Nigeria, yang dimulai sejak Jumat (04/11). Para keluarga korban sibuk mencari anggota-anggota keluarga mereka yang terimbas insiden di rumah-rumah sakit. Hari Sabtu (5/11) kemarin, sebuah badan bantuan mengatakan, pemberontak Islamis telah membom gereja-gereja, mesjid-mesjid dan kantor-kantor polisi di ibukota negara bagian Yobe tersebut. Baku tembak pun terjadi antara kaum penyerang dengan aparat kepolisian.
Kelompok milisi Boko Haram mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut. Kelompok ini dikenal melakukan kampanye penerapan Syariah Islam di negara berpenduduk terbanyak di Afrika tersebut.
Saksi mata mengungkapkan puluhan mayat bertumpuk di mesjid-mesjid kota. Peduduk kota Damaturu Benard Ogbeifun mengatakan, lokasinya seperti habis perang. Tak satupun tampak anggota kepolisian di jalan-jalan. Banyak orang yang terluka dibawa ke rumah sakit. Kendaraan pun tak ada yang tampak melintas. Saksi mata lain, Umar Gambo menceritakan, bahwa ia melihat puluhan mayat di mesjid lokal. Ditambahkannya, ada dua bank yang juga dibom oleh pelaku teror.
Gerombolan bersenjata menyusuri kota dan tembakan terdengar hingga larut malam. Kantor-kantor publik termasuk kantor imigrasi tak luput dari aksi kekerasan. Gerombolan bersenjata itu juga menyisir kampung Potiskum yang terletak di dekat ibukota negara bagian tersebut. Pada Sabtu (05/11) tampak orang-orang dengan ketakutan meninggalkan rumah-rumah mereka.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan dengan media edisi online Dailiy Trust yang bermarkas di Abuja, juru bicara Boko Haram, Abu Qaqa mengungkapkan akan ada serangan-serangan lanjutan.
Sumber dari militer menyatakan beberapa aparat kepolisian dan tentara termasuk diantara korban tewas di Damaturu.
Serangan berantai bermula hari Jumat, di dekat Maiduguri, markas Boko Haram. Tiga aksi bom bunuh diri terjadi di markas militer dan bom lainnya diledakan di pinggir jalan. Insiden terjadi selepas sholat Jumat, melukai sedikitnya tujuh orang.
Pengamat masalah keamanan meyakini kelompok Boko Haram merupakan jaringan kelompok teroris Al Qaida afiliasi utara Afrika.
Kelompok tersebut mendekati militan di kawasan kaya minyak Delta Niger yang pengamanannya ketat. Situasi itu telah memusingkan Presiden Goodluck Jonathan, yang pemerintahannya dikritik habis karena dianggap gagal dalam melindungi warganya dari aksi serangan yang nyaris setiap hari terjadi.
Boko Haram yang menginginkan diterapkannya hukum Syariah Islam di Nigeria, disebut-sebut memperoleh dukungan dari kaum muda pengangguran di kawasan-kawasan terpencil utara negeri itu. Bagian utara negara berpenduduk 160 juta jiwa tersebut, didominasi penduduk Muslim, sementara bagian selatan umat Kristen.
Pada bulan Agustus lalu, sebuah bom bunuh diri dengan menggunakan kendaraan, meledak di markas PBB di Abuja. Dalam insiden itu sedikitnya 26 orang tewas.
rtr/afp/AP
Editor : Linardy