Bursa Asia Bernafas Lega Setelah Komentar Positif Trump
30 Oktober 2018Presiden AS Donald Trump memperkirakan akan ada banyak transaksi dengan Cina dalam perdagangan. Namun dalam waktu bersamaan juga memperingatkan, bahwa dia punya daftar tarif impor baru bernilai miliaran dolar untuk barang impor dari Cina, jika tidak tercapai kesepakatan bilateral
"Saya pikir kami akan membuat bisnis hebat dengan Cina, dan memang harus besar, karena mereka sudah menguras kita," kata Trump dalam sebuah acara di TV Foxnews hari Senin (29/10). Presiden AS itu mengatakan sudah siap membuat kesepakatan besar dengan Cina, namun Cina yang belum siap.
"Saya punya (bisnis) 267 miliar dolar yang menunggu dan akan hilang jika kita tidak bisa membuat kesepakatan," kata Trump.
Bursa di Asia lega
Bursa di Shanghai pulih dari kerugian saat perdagangan awal bursa, dan ditutup dengan kenaikan satu persen. Sentimen positif itu dikaitkan dengan pernyataan terbaru Trump serta angin segar politik keuangan dari Beijing. Para pialang saham dan pedagang menyambut keputusan otoritas Cina untuk mempermudah perusahaan melakukan pembelian kembali saham.
Bursa Tokyo ditutup 1,5 persen lebih tinggi, sementara bursa Sydney melonjak 1,3 persen dan bursa Seoul naik 0,9 persen. Trend serupa juga terlihat di Bursa Taipei, Jakarta dan Bangkok.
Nilai tukar mata uang Yuan mencapai level terendah selama 10 tahun. "Langkah Yuan sejalan dengan tingkat ketegangan perdagangan," kata Ben Kwong, direktur eksekutif di KGI Asia. Dia memperkirakan, nilai tukar mata uang Cina itu akan tetap rendah.
Pada perdagangan awal, bursa-bursa di Eropa juga menunjukkan tren kenaikan. Bursa London dan Paris masing-masing naik 0,2 persen, sedangkan bursa Frankfurt naik 0,5 persen.
Kekhawatiran tetap ada
Tapi kekhawatiran dampak perang dagang yang dipicu presiden AS Donald Trump masih tetap ada. "Orang-orang masih sangat tidak yakin tentang (perkembangan) sengketa perdagangan," kata Castor Pang, kepala penelitian di Core Pacific-Yamaichi International di Hongkong kepada kepada Bloomberg News.
"Ada kekhawatiran bahwa AS bisa menerapkan pajak lebih tinggi lagi pada komoditi impor Cina. Banyak yang berharap mungkin ada beberapa solusi selama pertemuan puncak G20 bulan November mendatang", tambahnya
Portal bisnis Bloomberg News melaporkan, Washington siap menerapkan tarif baru atas semua impor Cina awal Desember nanti, jika perundingan antara Donald Trump dan Presuiden Cina Xi Jinping gagal. Kedua pemimpin diharapkan akan menghadiri pertemuan puncak G20 bulan depan di Buenos Aires, Argentina.
Amerika Serikat telah memberlakukan tarif impor terhadap sebagian barang-barang dari Cina senilai 250 miliar dolar AS. Cina membalas langkah itu dengan mengenakan tarif impor terhadap sebagian produk AS senilai 110 miliar dolar.
hp/as (rtr, afp, ap)