Sikap Warga Jerman Semakin Negatif Terhadap Pengungsi
26 April 2019Sikap populis sayap kanan telah dianggap sebagai hal "normal" di Jerman, kata penulis studi yang dipresentasikan oleh Friedrich Ebert Foundation di Berlin pada hari Kamis (25/04).
Yayasan ini telah merilis laporan tentang ekstremisme sayap kanan sejak 2002. Studi terbaru, yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Bielefeld, menunjukkan bahwa rekor 54,1 persen responden di seluruh Jerman sekarang memiliki pandangan negatif terhadap pencari suaka.
Angka tersebut lebih tinggi daripada sebelum krisis pengungsi pada tahun 2014, ketika 44 persen orang Jerman menyatakan kekhawatiran akan kedatangan pengungsi. Pada 2016, setelah puncak gelombang migrasi, survei menunjukkan 49,5 persen orang berpendapat negatif tentang pencari suaka.
Menurut penelitian terbaru, sikap ini lebih umum di wilayah timur Jerman. 63 persen penduduk di timur Jerman ditemukan memiliki sikap seperti itu, sementara 'hanya' 51 persen di Jerman barat. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa prasangka telah meningkat bahkan ketika semakin sedikit orang yang mengajukan suaka di Jerman.
Pemilih partai AfD Jerman juga jauh lebih mungkin untuk membenci kelompok minoritas dan menjaga posisi sayap kanan ekstrem.
Baca juga: Survei: Jerman Bagian Timur 10 Kali Lebih Berbahaya Bagi Pengungsi
Demokrasi vs sikap tidak liberal
Survei melibatkan 1.890 peserta di seluruh Jerman yang telah menanggapi pertanyaan pewawancara melalui telepon antara September 2018 dan Februari 2019.
Peneliti Universitas Bielefeld Wilhelm Berghan mengatakan bahwa mayoritas peserta memuji demokrasi dan nilai-nilai demokrasi.
Namun, banyak dari mereka yang memiliki ide-ide tidak liberal tentang demokrasi dan sikap permusuhan terhadap pencari suaka.
"Sebagian dari populasi hidup tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka sendiri," kata Berghan.
Baca juga: Kemenlu Jerman: Suriah Tidak Aman Untuk Pengungsi Yang Dideportasi
Tidak percaya pandangan ahli
Hampir satu dari setiap lima orang Jerman (19 persen) memiliki pandangan negatif terhadap orang asing pada umumnya. Persentase yang sama juga kritis terhadap umat Islam, dan bahkan lebih banyak (26 persen) memandang kelompok-kelompok Sinti dan Roma secara negatif.
Pada saat yang sama, orang Jerman sekarang lebih cenderung menerima orang-orang LGBT dan para tunawisma daripada sebelumnya. Mereka juga cenderung menolak seksisme.
Setengah dari semua orang Jerman mengaku lebih percaya pada perasaan mereka sendiri dibanding pandangan para ahli. Selain itu, hampir seperempat dari peserta survei percaya bahwa media bersekongkol dengan politisi Jerman.
Menyerukan hukum untuk mendukung demokrasi
Setelah survei dirilis, Menteri Urusan Keluarga Jerman Franziska Giffey mengulang kembali seruannya agar ada undang-undang untuk memperkuat proyek-proyek yang mempromosikan demokrasi.
"Penerimaan yang tinggi secara konsisten terhadap sikap tidak manusiawi dan anti-demokrasi sungguh mengkhawatirkan," kata Giffey.
Dia menjelaskan bahwa undang-undang baru diperlukan "agar promosi demokrasi dan penguatan masyarakat sipil tidak hanya mengalir dari proyek ke proyek."
vlz/na (AFP, dpa)