Situasi Hukum Kasus Pelecehan Seksual di Jerman

Bagi Katharina Loerbroks adanya kasus pelecehan di panti asuhan dan asrama sekolah elit seksual bukan hal baru. Ia memberi konsultasi bagi mantan anak-anak panti asuhan dan mengetahui bahwa cukup lama, hampir tidak pernah dilaporkan tentang kekerasan dan pelanggaran seksual

„Adanya kasus itu sudah selalu diketahui, tapi saya berpandangan bahwa masyarakat juga baru pada waktu tertentu bersedia mendengarkannya.“

Waktu untuk itu sekarang telah tiba. Politik juga menjadi aktif, dimana tema tersebut juga memicu perdebatan di pemerintahan, jika menyangkut masalah kadaluarsa.

Saat ini pelecehan seksual pada anak-anak, jika kasusnya sudah lebih dari 10 tahun, tidak lagi diusut. Dalam kasus-kasus berat, masa kadaluarsanya setelah 20 tahun. Banyak politisi di koalisi Uni Kristen CDU/CSU dan liberal demokrat FDP, ingin memperpanjang batas kadaluarsa ini sampai 30 tahun. Tapi Menteri Kehakiman Jerman Sabine Leutheusser-Scharrenberger berpendapat

„Saya pikir yang terbaik adalah sedini mungkin jika ada dugaan terjadinya kasus pelecehan seksual, segera menghubungi pihak kejaksaan dan mengusutnya sedini mungkin. Jadi orang masih dapat benar-benar memperoleh kejelasan kasus itu. Setelah 30 tahun hal itu sangat sulit."

Menteri Kehakiman Jerman dari partai FDP itu terutama memandang institusi-institusi Katolik, kurang berupaya mengungkapnya. Ia ingin melakukan pembicaraan hanya dengan pimpinan Gereja Katolik. Ketua konferensi keuskupan Jerman, Zollitsch sudah bersedia untuk mengadakan pertemuan tersebut.

Menteri Urusan Keluarga Kristina Schröder dan Menteri Pendidikan Schavan, dari partai Uni Kristen Demokrat CDU mempunyai pandangan berbeda. Mereka ingin melakukan pertemuan dengan guru-guru, para korban, para pakar serta gereja Katolik dan Protestan. Sasaran menteri urusan keluarga Schröder adalah pencegahan.

„Sejak kecil anak-anak dididik menjadi kuat dan memiliki sensibilitas terhadap hal-hal yang melampaui batas."

Meskipun pemerintah masih belum menyepakati haluan yang jelas, tapi yang penting bagi Katharina Loerbroks adalah tidak terlalu lama menutupi sesuatu.

Jens Thurau/Dyan Kostermans

Editor: Asril Ridwan