Skandal "Taurus-Leak“ Permalukan Bundeswehr
5 Maret 2024Kritik terhadap militer Jerman Bundeswehr setelah bocornya percakapan antara perwira tinggi Angkatan Udara tentang kegunaan rudal jelajah Taurus di Ukraina muncul dari negara-negara mitra. Kritik sangat tajam datang dari Inggris.
"Kami tahu bahwa Jerman cukup banyak ditembus oleh dinas rahasia Rusia, yang menunjukkan bahwa mereka tidak aman, juga tidak dapat diandalkan,” kata mantan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, yang dikutip dari Times of London. Wallace dari kubu konservatif telah mengorganisir bantuan senjata untuk Ukraina di pemerintahan Inggris hingga Agustus 2023.
Penggalan percakapan perwira militer yang berlangsung lebih dari 38 menit yang dipimpin Inspektur Angkatan Udara Jerman Ingo Gerhartz dipublikasikan Jumat lalu (1/3)di saluran propaganda Rusia dan didistribusikan secara luas. Para perwira ketika itu menggunakan perangkat lunak konferensi WebEx. Tetapi salah satu peserta dikatakan menelepon dari Singapura menggunakan ponsel pintar. Bocornya pembicaraan itu langsung disorot media dengan sebutan: Taurus-Leak.
Menhan Pistorius konfirmasi kebocoran data
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengkonfirmasi kebocoran data tersebut kepada media di Berlin pada Minggu sore (3/3), dua hari setelah publikasi pertama dan ketika percakapan tersebut telah dieksploitasi untuk tujuan propaganda di televisi pemerintah Rusia.
"Bagaimanapun, ini berarti kita harus bersiap menghadapi segala bentuk perang, termasuk perang hibrida, perang informasi, perang disinformasi, karena ini adalah contoh yang sangat jelas,” kata Pistorius saat konferensi pers di Berlin.
Fakta bahwa Rusia melancarkan perang hibrida yang mencakup disinformasi dan perpecahan memang tidak terbantahkan. "Hal ini juga termasuk memicu atau mengintensifkan perbedaan politik,” kata pakar keamanan Jerman Nico Lange, yang juga bekerja untuk Konferensi Keamanan München, di Platform X.
Sekarang, militer Jerman Bundeswehr harus menghadapi pertanyaan gencar, apakah mereka bertindak dengan kelalaian besar?
Kritik tajam dari London
Berbicara di parlemen Inggris House of Commons, anggota parlemen dari Partai Konservatif dan mantan ketua Komisi Pertahanan Tobias Ellwood bertanya kepada pemerintah Jerman, "mengapa konsep dasar protokol tidak diikuti?"
Kepada stasiun siaran BBC, Tobias Ellwood hari Senin (4/3) mengatakan: "Mengingat intensitas mata-mata Rusia terhadap Jerman dan negara-negara lain, Moskow akan belajar lebih banyak dari kebocoran Taurus, selain apa yang belum mereka perkirakan.”
Anggota parlemen dari kubu konservatif itu menyerukan agar diadakan "diskusi serius mengenai mengapa hal ini terjadi." Tobias Ellwood juga mengkritik Kanselir Jerman Olaf Scholz yang terus menolak pengiriman rudal jelajah Taurus ke Ukraina.
Penyelidikan "secepat mungkin"
Dalam wawancara dengan DW, pakar keamanan James Davis dari Universitas St. Gallen di Swiss tidak terkejut dengan Taurus Leak. "Saya ragu banyak sekutu yang terkejut bahwa Rusia memata-matai percakapan para pejabat militer Jerman," kata Davis, ketua jurusan Hubungan Internasional di Universitas St Gallen. Dia menambahkan: "Anda mungkin tidak terkejut bahwa Jerman terkejut, dan semuanya menunjukkan posisi Jerman dalam aliansi."
Insiden ini hanya menegaskan opini yang beredar "bahwa Berlin telah mengabaikan kemampuan militer dan sangat naif dalam hal kemampuan dan niat Moskow,” kata James Davies.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menjanjikan penyelidikan internal dengan hasil yang akan diumumkan secepat mungkin. (hp/as)
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!