Snowden Siap Menjadi Saksi Jerman Terkait NSA
1 November 2013Televisi Jerman ARD melaporkan bahwa politisi veteran Partai Hijau, Hans-Christian Ströbele, telah bertemu dengan bekas kontraktor National Security Agency (NSA) di Moskow hari Kamis (31/10/13).
Ströbele mengatakan kepada program investigatif ARD "Panorama" bahwa Snowden pada prinsipnya tertarik untuk membantu Jerman menyelidiki urusan yang kini semakin meluas terkait NSA.
Ströbele mengunggah fotonya bersama Snowden melalui akun Twitter.
Pertemuan selama 3 jam itu dilaporkan membahas kemungkinan Snowden bersaksi di hadapan jaksa penuntut umum Jerman atau di depan komisi penyelidikan bentukan parlemen Jerman.
Namun hari Jumat (01/11/13) telah ditetapkan bahwa Snowden tidak bisa datang ke Jerman untuk bersaksi, namun dapat bertemu dengan pihak jaksa penuntut umum di Rusia.
"Sudah dipastikan bahwa Edward Snowden tidak dapat keluar Rusia, karena ia dapat kehilangan status pengungsi politik dan diserahkan ke Washington oleh para sekutu Amerika Serikat," menurut laporan kantor berita Interfax.
"Tapi kantor jaksa Jerman dapat mengirim wakil ke Rusia atau memberikan pertanyaan dalam bentuk tertulis kepada Edward Snowden."
Snowden siap membantu
Pekan lalu, Kanselir Angela Merkel menuntut Presiden Barack Obama untuk memberi jawaban atas tudingan Amerika Serikat selama ini menyadap perbincangan ponsel Merkel.
Hari Rabu (30/10/13), penasehat urusan luar negeri dan intelijen Merkel terbang ke Washington untuk bertemu dengan pejabat Amerika Serikat terkait tudingan tersebut.
Ströbele menyatakan Snowden telah memberikan surat yang ditujukan bagi pemerintah Jerman, parlemen Bundestag dan kejaksaan agung Jerman.
Snowden adalah buronan Washington atas tuntutan spionase. Baru-baru ini ia diberikan suaka selama setahun di Rusia, dengan syarat Snowden berhenti membeberkan informasi intelijen Amerika Serikat.
Snowden diharapkan mulai bekerja untuk sebuah situs besar di Rusia hari Jumat, kata pengacaranya Anatoly Kucherena, tanpa menyebut nama perusahaan. Spekulasi tertuju pada jejaring sosial terbesar Rusia "VKontakte," yang didirikan oleh Pavel Durov (29), kerap disebut Mark Zuckerberg versi Rusia.
Kerry: "Amerika keterlaluan"
Setelah 10 hari skandal dengan sekutu penting di Eropa, pernyataan Menteri Luar Negeri John Kerry menjadi pengakuan pertama tingkah polah berlebihan intelijen Amerika Serikat.
Kerry berupaya membenarkan penyadapan dengan mengangkat serangan teror 11 September terhadap Amerika Serikat, dan juga serangan di London, Madrid dan lokasi lainnya di Amerika dan negara-negara lain mendorong kerjasama memerangi "ekstremisme di dunia yang bertekad buat untuk mencoba membunuh orang dan meledakkan orang serta menyerang pemerintah."
Ia menambahkan: "Kami berhasil mencegah pembajakan pesawat, peledakan gedung, dan pembunuhan karena kami dapat mengetahui rencananya lebih dulu."
Kerry mengatakan intelejen AS sejak 2001 mampu menghindari serangan melalui penyadapan. Namun ia mengakui, tanpa memberikan keterangan spesifik, bahwa terkadang aksi Washington terlalu berlebihan.
Kerry juga memastikan bahwa langkah semacam ini, yang telah merusak hubungan erat dengan sekutu seperti Jerman, tidak akan terulang lagi.
Namun ia kembali berargumentasi bahwa data dari banyak kasus yang berhasil dikumpulkan juga dibagikan ke badan-badan intelijen Eropa.
cp/ab (dpa, rtr, afp)