Soyus Gagal Merapat ke ISS
26 Maret 2014Kapsul Soyus yang membawa dua kosmonot Rusia dan seorang astronot Amerika Serikat gagal merapat ke stasiun luar angkasa internasional (ISS), lantaran masalah teknis. Sejatinya kapsul yang terbang Selasa malam (24/3) dari Baikonur, Kazakhstan itu dijadwalkan tiba di ISS enam jam kemudian. Kini ketiga orang astronot terpaksa menunggu selama dua hari sebelum bisa merapat ke ISS.
Penyebabnya adalah kerusakan pada sistem navigasi, kata Direktur Badan Antariksa Rusia (Roskosmos), Oleg Ostapenko. Manuver Soyus untuk merapat ke ISS kini dijadwalkan pada Jumat dini hari (28/3). Para astronot memiliki bahan makanan dan air yang cukup untuk penerbangan selama dua hari, tulis Roskosmos dalam laporannya.
"Para kru berada dalam kondisi baik. Saat ini kami memfokuskan diri mencari masalahnya," tulis Astronot ESA, Alexander Gerst lewat jejaring sosial Twitter. Gerst dijadwalkan terbang ke ISS pertengahan tahun ini.
Enam Astronot untuk ISS
Dua kosmonot Rusia, Alexander Skvortsov dan Oleg Artemiev serta rekan sejawatnya asal AS, Steven Swanson, meluncur pukul 22.17 CET, Selasa silam dari Kazakhstan. Menurut kabar resmi, masalah dengan sistem navigasi baru muncul ketika roket sudah berada di angkasa.
Selama 170 hari bertugas di ISS, ketiga astronot direncanakan menjalankan berbagai eksperimen dan penugasan di luar stasiun. Buat Skvorstov yang memimpin misi tersebut, perjalanan kali ini adalah yang ketiga kali selama karirnya. Pengalaman serupa juga dienyam oleh astronot AS, Swanson. Sebaliknya buat Artemiev, misi ini adalah pengalaman pertamanya berjejak di luar angkasa.
ISS yang mengambang di ketinggian 400 kilometer dari permukaan bumi dikelola oleh enam astronot yang bertugas selama enam bulan. Saat ini astronot Jepang, Koichi Wakata, Kosmonot Rusia, Michail Tyurin dan astronot AS, Rick Mastracchio sedang menjalankan misi enam bulan di ISS:
Berbeda dengan situasi politik kedua negara, Amerika Serikat dan Rusia tidak punya pilihan lain selain bekerjasama di bidang antariksa. AS bergantung pada kapsul Soyus milik Rusia untuk menerbangkan astronotnya ke ISS. Sebaliknya Rusia membutuhkan keterlibatan AS untuk mengelola stasiun luar angkasa.
rzn/ab (dpa,ap)