Studi di Jerman untuk Menjadi Pakar Kebencanaan

Fikri berkuliah di jurusan Geography of Environmental Risk and Human Security, program kerja sama Universitas Bonn dan United Nations University. Di program studi yang mendidiknya menjadi akademisi dan praktisi kebencanaan itu, Fikri adalah salah satu penerima beasiswa lembaga pertukaran akademis Jerman, DAAD, untuk program yang berkaitan dengan pembangunan.

Di Bonn terdapat beberapa badan PBB. Salah satunya UNU-EHS (United Nations University - Institute for Environment and Human Security) yang menangani program studi S2 di mana Fikri menuntut ilmu. Oleh karena itu, kegiatan perkuliahan Fikri dilakukan di salah satu gedung di kompleks kantor PBB ini. Dalam foto, Fikri berdiri di depan pintu gerbang kompleks markas PBB di Bonn, Jerman.

Sebelum kuliah S2, Fikri adalah peneliti junior di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Di sana ketertarikannya untuk mendalami manajemen kebencanaan muncul. Ia ingin menjadi pakar ilmu kebencanaan yang bisa memberikan masukan, perbaikan dan rekomendasi kebijakan terkait pemetaan dan pendidikan bencana di Indonesia.

Fokus penelitian Fikri untuk tesisnya adalah investigasi aspek non-teknologi yang menyebabkan disfungsi sistem peringatan dini tsunami pada bencana yang terjadi di Palu dan Donggala, yang menimbulkan banyak korban. Ia menemukan bahwa aspek manusia memegang peran sangat penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Pendidikan kebencanaan bagi masyarakat menjadi faktor yang sangat krusial.

Kini Fikri sudah menyelesaikan studinya dan pulang ke Indonesia. Ia kembali bergabung bersama para peneliti di LIPI dan siap untuk berkontribusi pada perbaikan manajemen kebencanaan di Indonesia. (na/yp)