Tak Menyerah Dalam Pencarian Pesawat Malaysia
5 Mei 2014Sejak menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada tanggal 8 Maret lalu, hingga kini pesawat Malaysia MH370 itu tak kunjung ada jejaknya. Padahal pencarian terhadap pesawat itu –dapat dibilang—merupakan pencarian paling intensif dalam sejarah penerbangan komersial.
Mayoritas penumpang dalam pesawat berpenumpang lebih dari 200 orang itu merupakan warga negara Cina.
Para ahli telah mempersempit wilayah pencarian, di mana pesawat dianggap telah jatuh ke cekungan besar Samudera Hindia berkedalaman sekitar 1.600 km di barat laut kota Perth, Australia.
Setelah berminggu-minggu menjelajahi jutaan kilometer persegi tanpa menemukan tanda-tanda puing pesawat itu, pihak berwenang Australia berencana menghentikan pencarian lewat udara.
Tahap pencarian baru
Sebuah tahap pencarian baru yang memakan biaya sekitar 55 juta Dolar AS akan dimulai, setelah data pencarian visual dan sonar yang muncul dianalisa dan peralatan canggih yang dibutuhkan disewa, demikian ditekankan para pejabat setelah pertemuan di Canberra.
Kini tanggung jawab keuangan menjadi fokus utama pembicaraan. Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss tampaknya membuka pintu ke Boeing --yang memproduksi jet 777-200ER dan pembuat mesin Rolls Royce-- untuk berkontribusi secara finansial.
"Mereka juga punya ketertarikan atas apa yang terjadi pada MH370, sehingga mereka bisa memahami kualitas produk mereka, atau melakukan tindakan perbaikan jika ada beberapa bagian dari pesawat yang berkontribusi terhadap kecelakaan ini," katanya kepada wartawan.
Ditambahkannya, "Jadi, saya pikir kita akan mencari cara untuk meningkatkan keterlibatan dari produsen dan negara-negara terkait."
Memakan waktu delapan bulan
Pekan lalu, Malaysia merilis akun yang paling komprehensif
tentang apa yang terjadi pada MH370, merinci rute yang mungkin diambil karena menyimpang dari jalur dan mengikuti rute tersebut.
Para pejabat telah mengatakan fokus baru pencarian seluas 60 ribu meter persegi di Samudera Hindia bisa memakan waktu
delapan bulan.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah berjanji untuk memberi lebih banyak bantuan, tetapi sumber-sumber pemerintah mengatakan biaya penyediaan peralatan sonar Amerika Serikat sangat mahal. Pada akhir pekan lalu, Amerika Serikat mengatakan hanya akan berkontribusi dengan drone Bluefin-21 yang canggih, hanya untuk satu bulan lebih, sambil memberikan tekanan pada Australia, Cina dan Malaysia untuk mencari pendanaan untuk tahap berikutnya dari pencarian pesawat itu.
"Atas permintaan Pemerintah Australia, Angkatan Laut Amerika Serikat akan terus mendukung upaya pencarian MH370 di bawah laut dengan Bluefin-21 hanya untuk empat minggu lagi," ujar Komandan Angkatan Laut AS William Marks.
Para pejabat akan bertemu lagi di Canberra pada hari Rabu (07/05) mendatang. Mereka akan lebih merinci tentang bagaimana proses kelanjutan pencarian pesawat dan siapa yang akan menanggung biaya untuk melakukannya.
ap/cp(rtr/ap/afp)