Tentang Desa Tak Bertuan di Kaki Sinabung
1 Desember 2015
Reruntuhan rumah yang mulai ditumbuhi rerumputan liar, dapur berdebu dan perlengkapan elektronik yang hangus dilahap abu vulkanik. Ini adalah apa yang tersisa dari "desa hantu" setelah gunung Sinabung terbangun dari tidur panjangnya lima tahun silam.
Geliat Sinabung setelah lelap selama 400 tahun mengejutkan ilmuwan. Sejak letusan terbesar 2010 silam, gunung setinggi 2460 meter itu berulangkali memuntahkan awan panas. Awal tahun lalu sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat debu vulkanik. Sedikitnya delapan desa terpaksa ditinggalkan.
Sejauh ini lebih dari 30.000 penduduk telah dievakuasi secara permanen dari desa-desa yang berada di radius tujuh kilometer karena dianggap berbahaya. Sinabung bisa kembali mengamuk setiap saat tanpa peringatan.
Kini, lima tahun setelahnya, alam kembali mendekap desa-desa yang ditinggalkan penduduk. Apa yang ditinggalkan mengingatkan kita betapa kehidupan berhenti tiba-tiba ketika alam berbicara dan memaksa semua penduduk mengungsi.
Sinabung tidak akan menjadi yang terakhir. Ada 120 gunung api aktif lain di Indonesia yang siap meletus sewaktu-waktu.
rzn/as (ap,dpa)