Terapi Kanker dengan Laser
7 Juli 2016
Para ilmuwan berhasil mengkonsentrasikan setepat mungkin sinar laser yang berkekuatan seperti pancaran sinar matahari, hingga setajam ujung pensil. Sebuah pancaran sinar, yang akan merevolusi terapi kanker di masa depan. Professor Michael Baumann menjelaskan alasannya: "Saya tidak puas. Sekarang saya hanya bisa menawarkan ke sebagian pasien, terapi yang bisa mendatangkan kesembuhan. Saya tidak puas dengan keadaan ini, dan itulah yang mendorong penelitian."
Erika Wolf menderita kanker paru-paru dan mendapat terapi khas yaitu dengan sinar Röntgen. Itulah contoh kasus yang disebut Profesor Baumann. Tetapi apakah ia bisa menyembuhkan Erika Wolf dengan terapi baru? "Paru-paru saya sekarang ukurannya memang mengecil, tapi apakah saya sembuh? Mereka belum bisa bilang. Saya harus terus dalam pengawasan."
Masalahnya, pengobatan tumor ini juga merusak jaringan yang sehat. Sementara bahaya tetap ada, bahwa tidak semua sel kanker berhasil dimatikan. Diagnose penyakit jauh lebih maju daripada pengobatannya. Dengan proses pengambilan gambar yang paling modern, tumor bisa dilokalisasi. Bahkan metastase yang besarnya hanya beberapa milimeter berhasil dideteksi.
Prof. Abolmaali: "Kami mulai mengambil gambar dari bagian bawah ke bagian atas tubuh pasien, dan melihat adanya pemengkakan besar di paru-paru, yang menyerap gula. Bagi kami ini tanda jelas, kemungkinan ini sebuah tumor berbahaya. Jika kami melihatnya juga dengan CT, kami akan tambah yakin."
Peneliti kanker ingin bisa mengobati penyakit setepat seperti cara diagnosa tumor. Misalnya memerangi tomor dengan proton. Pancaran proton dikonsentrasikan untuk mengenai sel kanker saja sehingga melindungi jaringan di sekitarnya. Baumann: "Jika ditembakkan, proton energinya hanya kecil. Pancarannya masuk ke dalam tubuh, dan hanya merusak sedikit jaringan yang sehat. Kemudian energinya meningkat cepat."
Sayangnya, penyinaran dengan proton lebih rumit dan mahal. Cita-cita tim Profesor Baumann adalah menciptakan proses pengobatan yang bagus tapi murah. Solusinya: sinar laser. Baru saja, peneliti berhasil membuktikan di bawah mikroskop, bahwa sel juga bisa dihancurkan dengan sinar laser. "Itu benar-benar momen penting, karena di seluruh dunia kamilah grup pertama, yang berhasil mengadakan penyinaran sesuai dosis yang terkontrol. Dan kelompok kami menyatukan hasil berbagai eksperimen. Inilah yang disebut sebagai tonggak sejarah."
Sebuah kemajuan besar. Dengan cara ini, klinik-klinik tidak membutuhkan instalasi besar untuk menghancurkan tumor dengan proton. Sinar laser sudah cukup. Dengan semangat besar ilmuwan berupaya mengembangkan terapi kanker untuk masa depan. Apa yang sudah berhasil mereka capai harus dikembangkan lagi. Dengan upaya besar mereka mengoptimalkan sinar laser intensif yang ditembakkan dengan kecepatan tinggi, yang dihasilkan dengan optik khusus berkinerja tinggi.
Penelitian tampaknya masih di awang-awang. Tetapi yang jelas tim gabungan dari bidang fisik dan kedokteran terutama berusaha menemukan terapi sinar yang bisa dibayar semua pasien.