AS: Tersangka Penembakan Klub LGBTQ Dituntut 305 Dakwaan
7 Desember 2022Tersangka penembakan massal yang mematikan di sebuah klub malam LGBTQ di negara bagian Amerika Serikat (AS) Colorado secara resmi didakwa pada Selasa (06/12) dengan 305 tuduhan kriminal termasuk kejahatan rasial dan pembunuhan.
Pelaku berusia 22 tahun itu dituduh memasuki Klub Q bulan lalu, dan melepaskan tembakan dengan senapan AR-15.
Lima orang tewas dan sedikitnya 18 lainnya luka-luka dalam penembakan mematikan itu.
Tuduhan apa yang dikenakan terhadap tersangka?
Tersangka yang ditahan sejak penembakan pada 19 November itu hadir dalam sidang di Pengadilan Distrik El Paso pada Selasa (06/12) untuk mendengar pembacaan dakwaan.
Tersangka didakwa 48 tuduhan kejahatan rasial, satu tuduhan untuk setiap orang yang diketahui hadir di klub Colorado Springs selama serangan itu.
Dia juga didakwa dengan 10 dakwaan pembunuhan tingkat pertama. Dua dakwaan untuk setiap korban, yang berarti satu dakwaan pembunuhan dengan niat dan satu lagi untuk pembunuhan dengan ketidakpedulian yang ekstrem.
Pria berusia 22 tahun itu akan menghadapi hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, jika terbukti bersalah melakukan pembunuhan tingkat pertama.
Jaksa Wilayah Michael Allen mengatakan kepada wartawan pada Selasa (06/12) bahwa jumlah dakwaan mendasari betapa seriusnya pihak berwenang menangani penembakan tersebut.
"Jelas ketika Anda mengajukan 305 dakwaan dalam sebuah kasus, Anda sekaligus memberitahu publik, komunitas ini, negara ini dan bangsa ini bahwa kami menangani kasus ini seserius mungkin dan kami akan menuntut kasus ini semaksimal mungkin secara hukum," kata Allen.
Apa yang dikatakan pengacara?
Pengacara yang ditunjuk pengadilan mengatakan bahwa tersangka mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner.
Jaksa Wilayah Michael Allen mengatakan tersangka non-biner adalah "bagian dari gambaran" dalam mempertimbangkan tuduhan kejahatan rasial tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut.
"Kami tidak akan mentolerir tindakan terhadap anggota komunitas berdasarkan identitas seksual mereka," kata Jaksa Wilayah. "Anggota komunitas itu telah terlalu lama dilecehkan, diintimidasi, dan dilecehkan."
Saat kejadian, tersangka Anderson Lee Aldrich dilumpuhkan oleh dua pengunjung klub berlatar belakang militer hingga polisi datang.
Jaksa mengatakan sidang pendahuluan selama dua hari dijadwalkan brelangsung pada 22 Februari 2022, sementara sidang penuh belum tentu akan berlangsung hingga 2024.
pkp/ (AFP, AP, Reuters)