Tersangka Teroris Asing di Poso Berasal dari Uighur
16 September 2014Sehari setelah menyatakan empat laki-laki itu berasal dari Turki, kepolisian mengatakan mereka telah menyelidiki dan menemukan bahwa mereka memasuki Indonesia menggunakan paspor Turki palsu.
Detasemen Khusus atau Densus 88 menangkap mereka, bersama tiga orang Indonesia, setelah membuntuti mobil mereka hari Sabtu pekan lalu di salah satu kawasan Poso, Sulawesi Tengah, yang dikenal sebagai salah satu basis kelompok militan.
“Ternyata empat orang asing yang ditangkap adalah orang Uighur, setelah penyelidikan oleh polisi anti teror,” kata juru bicara kepolisian Ronny Sompie.
“Mereka menggunakan paspor palsu,” tambah dia.
Keempat laki-laki itu membayar 1000 US Dollar kepada seorang perantara di Thailand untuk setiap paspor dan menggunakannya untuk memasuki Malaysia dan Indonesia, kata Sompie.
Agus Rianto, juru bicara polisi lainnya, mengatakan para pria itu diselidiki atas dugaan keterkaitan dengan kelompok jihad Islamic State atau ISIS.
Kepala kepolisian Indonesia Sutarman mengatakan, para tersangka ingin menemui Santoso, pemimpin kelompok Mujahidin Timur Indonesia yang bersembunyi di belantara sekitar Poso.
“Kami masih menyelidiki kenapa mereka ingin menemui Santoso, apakah untuk pelatihan atau aksi teror,” tambah dia.
Pemerintah Indonesia memperkirakan ada puluhan orang Indonesia yang pergi ke Suriah dan Irak untuk bertempur bersama ISIS. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya telah menyatakan khawatir, orang-orang ini ketika pulang akan menyebarkan ideologi ekstrim di Indonesia. (Baca: Empat Jihadis ISIS Asal Indonesia Tewas)
ab/hp (afp,ap,rtr)