Tes Darah Bisa Prediksi Alzheimer
14 Juni 2015Tes darah yang dilakukan para peneliti AS mencari 10 ciri protein berlemak atau lipid. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Nature Medicine. "Tes darah ini berpotensi untuk mengidentifikasi orang yang beresiko terkena Alzheimer," ujar Howard Federoff ahli saraf dari Georgetown University Medical Center di Washington.
Penelitian tiga tahun
Para peneliti mengambil sampel darah dari 525 relawan sehat dengan usia 70 tahun ke atas. Tiga tahun kemudian mereka mengamati 53 relawan yang memiliki gejala dini Alzheimer atau kondisi yang mempengaruhi ingatan (aMCI).
Sampel darah kelompok ini dibandingkan dengan sampel dari 53 orang yang sehat untuk mengetahui perbedaannya. Saat itulah, peneliti menemukan 10 protein lipid yang sepertinya merupakan residu hasil metabolisme membran sel otak.
Deteksi di tahap awal
Penemuan ini bisa membantu keluarga pasien untuk mengambil keputusan secara dini akan misalnya cara merawat atau mencari obat penanganan. Dan mendukung upaya menyembuhkan penyakit tersebut, tambah Federoff.
Penyakit bisa ditangani lebih baik jika terdeteksi di tahap awal. Namun, sepertinya masih diperlukan uji klinis bagi teknik prototipe ini selama beberapa tahun sebelum bisa dimanfaatkan oleh rumah sakit.
Alzheimer disebabkan oleh protein beracun yang menghancurkan sel-sel otak. Penyakit ini belum bisa disembuhkan. Sekitar 35 juta orang di seluruh dunia menderita Alzheimer. Badan kesehatan PBB, WHO, memperkirakan tahun 2050 angka ini akan mencapai 115 juta orang.
vlz/yf (rtr, afp)