Toleransi Bogor Paling Rendah
17 November 2015Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Setara Institute di 94 kota administratif di Indonesia, Bogor menempati urutan pertama sebagai kota yang paling tidak toleran di Indonesia. Survei ini dipublikasikan untuk memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh setiap tanggal 16 November.
Penelitian ini dilakukan Setara dengan menggunakan empat variable pengukutan: kebijakan pemerintah yang mendorong terjadinya toleransi serta dialog lintas agama dan iman, ada tidaknya peristiwa intoleransi di kota tersebut, regulasi dan aksi pemerintah, apakah positif dan negatif atau diskriminatif, dan tentang kebijakan kota lewat berbagai program yang dilakukan pemkot termasuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Ironisnya, gelar paling tidak toleran ini diraih Bogor tidak lama setelah Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mempromosikan kotanya di Florence, Italia. Dalam Forum Unity in Diversity, 6 -8 November 2015, Bima Arya memuji toleransi dan keberagaman umat beragama di kota Bogor.
Menanggapi penobatan Bogor sebagai kota paling intoleran, berikut berbagai kicauan di Twitter:
yf/as (twitter)